SEDEKAHLAH DAN JAUHI SIFAT KIKIR/ BAKHIL

Harta seolah-olah sudah menjadi tolok ukur tinggi dan rendahnya status sosial seseorang di masyarakat. Sehingga tidaklah mengherankan jika kemudian harta menjadi buruan yang senantiasa diintai oleh para pemburunya. Bahkan bagi beberapa orang ada yang bersedia melakukan apapun, untuk bisa mendapatkan harta buruannya, walaupun dengan menghalalkan segala cara. Setelah mendapatkannya, sebagian dari kita, ada yang merasa berat untuk mengeluarkan sebahagian dari harta mereka untuk disedekahkan. Padahal dalam rezeki yang mereka dapatkan, ada hak bagi anak yatim dan kaum dhuafa.

Marilah kita sedikit merenungi dan mengkaji ayat-ayat Allah SWT dan hadits-hadits Nabi SAW yang menjelaskan keutamaan infak /sedekah serta bahayanya sifat kikir/bakhil.

  1. Allah SWT pun berjanji akan mengganti orang yang berinfak dengan ganti yang lebih baik, sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan Apa saja yang kamu infakkan, niscaya Dia (Allah) akan menggantinya.” (QS. Saba’: 39)
  2. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (QS. Fatir : 29)
  3. Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Al Baqarah : 261)
  4. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat”. (QS. Al Baqarah : 265)

Berikut beberapa hadits yang saya kutip (hanya beberapa saja) :

  1. Nabi SAW bersabda: “Tidaklah ada satu hari pun yang dilalui oleh setiap hamba pada pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun, berkata salah satu dari keduanya: Ya Allah berilah orang yang suka menginfakkan hartanya berupa ganti (dari harta yang diinfakkan tersebut), dan berkata (malaikat) yang lain: Ya Allah, berilah orang yang kikir kebinasaan (hartanya)”. (HR. Bukhari dan Muslim)
  2. Demikian pula yang difirmankan-Nya dalam hadits qudsi: “Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya engkau akan diberi balasan/gantinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  3. Perhatikan sabda Rasulullah SAW: “Tidaklah sedekah itu akan mengurangi harta (HR. Muslim)

Namun yang perlu diperhatikan disini adalah pentingnya menjaga keikhlasan niat ketika beramal. Karena suatu amalan ibadah apapun bentuknya, jika tidak diniatkan ikhlas semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT, maka amalan itu akan sia-sia.

Dan di antara keutamaan sedekah adalah bahwa ia menjadi salah satu sebab terlindunginya seseorang dari siksaan An Nar (api neraka). Nabi SAW bersabda:  ”Takutlah kepada api neraka walaupun dengan bersedekah separuh buah kurma  (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Pada suatu ketika Rasulullah SAW memberitakan bahwa ternyata penghuni neraka itu kebanyakan adalah para wanita.Tetapi beliau SAW adalah seorang yang sangat belas kasih terhadap umatnya, tidak membiarkan umatnya menghadapi masalah tanpa tahu jalan keluarnya, maka beliau SAW pun bersabda: “Wahai sekalian wanita, bersedekahlah, karena sesungguhnya aku melihat kalian (para wanita) adalah mayoritas dari penduduk An Nar/neraka.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Rasulullah SAW memerintahkan mereka untuk banyak-banyak bersedekah, walaupun mungkin ada di antara mereka yang tidak memiliki kelebihan harta, beliau SAW tetap memberikan dorongan untuk berinfak, bersedekah, dan memberikan apa yang dimiliki kepada siapa saja yang membutuhkan. Beliau SAW bersabda:  “Wahai para wanita muslimah, janganlah seorang tetangga meremehkan untuk memberikan sedekah kepada tetangganya walaupun hanya sepotong kaki kambing” (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Al Jannah (surga) yang seluas langit dan bumi juga telah disediakan untuk orang-orang dermawan yang dengan ikhlas menginfakkan hartanya karena Allah. Perhatikan sabda Rasulullah SAW  bersabda:  “Ada empat puluh perangai dan yang paling utama adalah mendermakan seekor kambing untuk diperah susunya, tidak ada satu orang pun yang mengamalkan perangai-perangai tersebut dengan tujuan mengharap pahalanya dan membenarkan apa yang telah dijanjikannya kecuali Allah akan masukkan dia (dengan amalannya tadi) ke dalam Al Jannah”  (HR. Al Bukhari).

Pernah ada salah seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW,   “Amalan apakah yang paling baik dalam Islam? Rasulullah SAW menjawab: ”Memberi makan (orang yang membutuhkan) dan mengucapkan salam, baik kepada orasng yang engkau kenal maupun yang tidak engkau kenal”. (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Amalan ini pun jika dilakukan dengan ikhlas semata-mata mengharapkan ganjaran dari Allah SWT, maka orang yang mengamalkannya termasuk golongan orang-orang yang telah berbuat kebajikan, yang dengan jelas Allah SWT gambarkan balasan yang akan mereka dapatkan, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya sebagai berikut:   ”(Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelakan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah diukur mereka dengan sebaik-baiknya. Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe. (Yang didatangkan dari) sebuah mata air surga yang dinamakan salsabil. Dan mereka dikelilingi oleh pelayan-pelayan muda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar. Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untukmu, dan usahamu adalah disyukuri (diberi balasan).” (QS Al Insan {76} ayat 8-22).

Jauhi sifat kikir, bakhil atau pelit, karena sifat kikir hanya akan membuat hidup kita susah dan menjadikan kita hidup dalam kesulitan/kesukaran. Karena kesulitan hidup, kesempitan hidup dan berbagai problem yang dihadapi, bisa jadi sebagai akibat dari sikap bakhil dan kikir kita. Perhatikan firman Allah SWT berikuit ini: “Dan adapun orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup/ tidak butuh kepada Allah, serta mendustakan pahala terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar.” (QS. Al Laik [92] : 8-10).

Rasulullah SAW telah mengabarkan dalam sebuah sabdanya: “Takutlah dari perbuatan zhalim karena kezhaliman itu menyebabkan kegelapan pada hari kiamat, dan takutlah dari perbuatan kikir, karena sesungguhnya kekikiran itu menyebabkan kebinasaan orang-orang sebelum kalian, (kekikiran itu) telah mendorong mereka untuk menumpahkan darah-darah mereka dan menghalalkan perkara-perkara yang diharamkan atas mereka.” (HR. Muslim).

Kebinasaan yang akan ditimpa oleh orang-orang yang kikir tidak hanya di akhirat saja, bahkan Allah SWT menyegerakan azab bagi mereka di dunia. Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini: “Tidaklah suatu kaum mencegah dari memberikan zakat kecuali Allah akan menimpakan bala’ kepada mereka dengan paceklik.” (HR Ath Thabarani)

Karena itu, marilah kita semua berhati-hati dari sifat kikir dan berusaha untuk menghilangkannya jika sifat tersebut ada pada kita. Allah SWT berfirman:  “ …….Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung” (QS. Al Hasyr  [59] : 9).

Setelah kita semua mengetahui keutaman sedekah dan akibat buruk yang akan kita dapatkan jika kita menjadi orang yang kikir/bakhil, mulai sekarang ini, marilah kita berusaha semaksimal mungkin, untuk bersedekah/ berinfak, secara rutin setiap bulan dan menjauhi sifat kikir.

Dewi Yana

https://jalandakwahbersama.wordpress.com

http://dewiyana.cybermq.com

23 responses to this post.

  1. Posted by pakcikli00 on 1 Agustus 2009 at 10:58

    Sedekah itu membersihkan sama seperti membersihkan diri.

    namamu terlalu enan disebuti, Dewi Yana

    terima kaseh dan jumpa lagi wasallam.

    Balas

  2. Posted by KangBoed on 1 Agustus 2009 at 16:48

    Lebih baik tangan di atas dari pada tangan di bawah.. melangkahlah menemukan kesadaran bathiniah.. sadarilah bahwa hanya DIA YANG ADA.. tiadalah kita ini.. sehingga kita menyadari semua adalah gerak dan langkahNYA
    Salam Sayang

    Balas

  3. Assalamu’alaikum…
    hadirr…
    malam mingguan sambil jalan2 menyambangi sahabat tersayang
    Hhh…, gara2 ga bisa pulang…

    Sedekah… begitu mudah untuk dilakoni, selama sifat kikir tidak menguasai diri. Tapi sedekah juga sungguhlah berat, karena ini masalah hati, dimana keikhlasan yang akan memberi arti

    thx sudah di ingatkan untuk selalu en selalu bersedakah
    cu…

    Balas

  4. Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

    Tidak akanhabis suatu harta hanya karna sedekah. Justru ia akan berlipat ganda.

    Balas

  5. (maaf) mau nitip pesen buat semua penghuni dunia maya: “ikutan vote dan DUKUNG PULAU KOMODO SEBAGAI 7 KEAJAIBAN DUNIA

    Balas

  6. Sungguh dahsyat sedekah itu…bagi yang belum bisa sedekah..perbanyak shalat dhuha nya ya..kan itu juga termasuk sedekah diri
    salam kenal mbak

    Balas

  7. kunjungan perdana nih salam kenal aja bro, blog nya apik dan mantep hehe maaf belum bisa kasih komentar 😥

    Balas

  8. Masyarakat kita masih banyak yang belum melaksanakan (termasuk yang comment ini), tapi sedikit-sedikit kanglurik yakin pasti banyak orang yang akan bersedekah.
    Info yang bagus dan terus posting

    Balas

  9. Assalamu alaikum…

    Ada sedikit perbedaan tipis antara berhemat dgn Kikir…
    yuk diperlebar maknanya…

    zaman saat ini…emang rada susah membedakan siapa yang berhak menerima sedekah…
    ada pengemis buta yang pura2 buta…(terbukti)
    ada sedekah buat pengurus mesjid 100%..
    ada anak yatim..diyatim2kan…
    dan masih banyak lainnya…

    Insya ALLAH dgn hati yang Ikhlas…kita bisa tahu siapa penerima sedekah yang berhak…

    moga bermanfaat sedikit tambahan dari saya yg bodoh ini
    Wassalam…

    Balas

    • Wa’alaikum salam,
      Terima kasih ya, Mas Ayruel untuk komentarnya. Yang saya tulis ini, masih ada kaitannya dengan sedekah, memang bagi beberapa orang yang hidupnya pas-pas an. Maka bagi mereka agak sulit membedakan antara hidup hemat dengan kikir. Ini mungkin dikarenakan dalam setiap pengeluaran, mereka harus memperhitungkannya dengan cermat. Hingga untuk BERSEDEKAHPUN bagi orang tersebut, dirasakan sebagai sesuatu yang BERAT untuk dilakukan, mungkin karena takut memikirkan bagaimana kedepannya nanti atau takut bagaimana kalau ia bersedekah, nanti uangnya tidak cukup untuk menutupi semua keperluannya selama satu bulan?. Ini yang salah, karena orang ini, MASIH LEBIH MEMPERCAYAI APA YANG ADA DITANGANNYA SENDIRI KETIMBANG APA YANG ADA DITANGAN ALLAH, PADAHAL SELURUH HIDUPNYA, JIWA RAGANYA, REZEKINYA, SEMUA BERADA DALAM GENGGAMAN ALLAH SWT.

      Perlu diingat, dalam kita ”mempercayai apa yang ada ditangan Allah, ketimbang apa yang ada ditangan kita sendiri” kita harus mempercayainya secara benar dan tidak membabi buta. Maksud saya disini, selain untuk penghidupan, kita tetap harus menyisihkan sebagian dari rezeki yang dikaruniakan-Nya untuk fakir miskin. Ini adalah perintah Allah, untuk menginfakkan sebagian dari rezeki yg dikaruniakan-Nya kepada fakir miskin. Semua firman Allah, pasti benarnya, siapapun yang meragukan hal tersebut, dengan alasan apapun juga, maka berarti ia telah meragukan Perintah, Kekuasaan, Kebijaksaan, Ketentuan dan Ketetapan Allah pada seluruh hamba-Nya.

      Dalam bersedekah, tentunya kita harus bisa melihat dan memilih siapa orang yang akan kita beri sedekah, agar kita terhindar dari segala macam bentuk penipuan. Bukankah banyak panti asuhan anak yatim, yang bisa kita datangi langsung dan melihat serta menilainya terlebih dahulu sebelum kita menyalurkan sedekah kita? Atau bukankah ada banyak lembaga-lembaga sedekah/amil zakat yang kredibilitasnya bisa dipercaya? Alangkah bijaksananya kalau kita menyalurkan sedekah kita pada lembaga-lembaga pengelola sedekah/ amil zakat itu

      Demikian pendapat saya, mohon maaf, bila kurang tepat, karena pengetahuan saya yang masih sangat minim dan karena saya masih belajar. Ohya Mas Ayruel, mohon doanya ya… sekarang ini, buku ke tiga saya, judulnya ”CUKUPLAH ALLAH” dengan kata pengantar dari Ust. Jefri Al Bukhori (Uje), sedang dalam proses cetak, InsyaAllah, sebelum Ramadhan sudah terbit. Saya juga Mohon Doa dari semua teman-teman, semoga semua lancar dan berkah Amin Ya Robbal Alamin.

      Dewi Yana

      Balas

      • Assalamu alaikum

        Alhamdulillah…
        Ini bersangkut ama takdir..kapan2 perlu dibahas nich…
        HasbunaLLAH wa ni’mal wakiil…

        sebenarnya dewi sudah membuka kunci…mengapa seseorang miskin?
        Krn tak lain tak bukan karena mereka menduakan ALLAH.
        Yaitu Harta…
        begitu juga…dgn kesombongan mereka ..akan kemampuan mereka ..seakan2 mereka lach yang bisa…padahal …
        LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAHIL ALIYYIL ADZIM…

        Kesombongan dan kesirikan..kebanyakan ditemui pada mereka yang hidupnya susah…ini fakta lapangan…boleh cek…
        Banyak diantara mereka yang diberikan solusi,,,malah mengejek solusi tersebut…juga..tetap bertahan dgn ego yang ditonjolkan…
        Contohnya : mengamalkan surat alwaqiah.
        jgnkan untuk mengamalkan..sholat aja mereka mempunyai 1000 alasan untuk tidak sholat…
        begitulah kira2….

        oh ya …bukunya mau terbit yach…Insya ALLAH kan saya cari…

        Bismillahir rohmanir rohiim
        Alhamdulillah ..washolatu wassalamu ala Muhammadin wa alihi…
        allhumma barik lana wa li kitabi dewi yana na fi’an li ummah…amalan jazaa’an khoyran.
        li may yaqro’ahu.wa ala kulli muslimin wa muslimat…wa mukminin wa mukminat..amiin ya rabbal alamin…subhanaka ..wassalamu alal mursaliin walhamdulillahi robbil alamin…
        Alfatihah…

        wassalam

      • Kepada Yth. Saudara2ku Seiman yang Dermawan
        Di
        T e m p a t

        السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

        Salam sejahtera semoga limpahan karunia dan kasih sayang Allah senantiasa mengiringi setiap langkah dan hela nafas kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Salawat beriringan salam semoga selalu tercurah kepada sang tauladan yang dermawan, Nabi Muhammad saw yang saat ini masih terasa gema perjuangannya, sehingga alam ini bersinar dengan cahaya Islam yang terang benderang.

        Berbagi dalam ajaran Islam merupakan bagian yang sangat penting. Islam mengajarkan betapa berbagi itu menjadi perhatian serius bagi manusia. Allah begitu santun dalam hal memerintahkan manusia untuk berbagi. Dari sekedar anjuran untuk menafkahkan sebagian rezeki yang telah Allah berikan, mewajibkannya atas harta dan golongan tertentu, hingga Allah meminjam kepada siapa yang mau meminjamkan kepada Allah dengan yang baik. Allah pun menyiapkan pahala yang berlipat bagi siapa saja yang berderma, bersedekah, atau bahkan bagi siapa yang meminjamkan. Istilah meminjamkan karena Allah Maha Tahu akan betapa susahnya manusia untuk berbagi. Kalau dianjurkan kita enggan, diwajibkan kita susah, maka meminjamkan agar pasti dikembalikan. Jadi alangkah malunya apabila kita menggunakan istilah meminjamkan kepada Yang telah memberikan, Allah yang Maha Kaya. Harusnya, kita tidak sampai pada level ini, meminjamkan, toh sedekah itu bermanfaat bagi kita.

        Atas berita duka atas meninggalnya Ibunda kami pada tanggal. 24 Juli 2009 pukul 14:06 WIB di Surabaya permohonan kami untuk meminta bantuan /sedekahnya dari tanggal 24 Juli 2009 sampai dengan Tanggal.10 Agustus 2009 ALHAMDULILLAH SAUDARA2KU YANG SEIMAN BELUM JUGA ADA TERGERAK HATINYA UNTUK MENGULURKAN TANGAN KEPADA KAMI UNTUK MEMBANTU MERINGANKAN BEBAN KAMI , SAYA PRIBADI TIDAK MENGINGINKAN MENGEMIS2 SEPERTI INI ATAU BERADA TANGAN DIBAWAH TAPI KEADAANLAH YANG MEMAKSA UNTUK MEMOHON ULURAN TANGAN DARI SAUDARA2KU SEIMAN YANG DERMAWAN , saya diminta untuk melunasi segala tanggungan biaya rumah sakit dan biaya operasi ibunda Almarhumah yang lalu juga biaya biaya lainnya yang belum terselesaikan saat ini tersisa sebanyak Rp. 15.000.000 ( Lima Belas Juta rupiah ) lagi , kami mohon bantuannya serta sedekahnya untuk membantu kami atas musibah ini PALING TIDAK MENGURANGI BEBAN KAMI tidak perlu memenuhi sepenuhnya biaya tersebut yang sangat penting keikhlasan dalam membantu sesama saudara seiman ( Empatinya ) dalam menghadapi musibah dan kesukaran ini. DAN SAYA TEKANKAN TIDAK ADA PAKSAAN DARI SAYA.

        Saya mohon keikhlasannya untuk membantu kami paling tidak mengurangi beban kami, agar BANTUAN ATAU SEDEKAHNYA DENGAN PENUH KEIKHLASAN DAN RASA EMPATINYA ANTAR SAUDARA SEIMAN SAYA TUNGGU DANA /SEDEKAHNYA SECEPATNYA ke REKENING BCA saya AN. SAMSON HARDIN KHALIEF dengan NO : 2000195160 dan apabila telah dikirim tolong saya dikabari ke Hp : 087851448234 dikarenakan pihak kuasa HUKUM yang te;lah memberikan Pinjaman kepada Almarhumah ( pinjaman dana Ibunda sewaktu masih hidup ) memberikan waktu terakhir yang harusnya terbayar( berdasarkan negosiasi terakhir yang tlah kami lakukan setelah kami bayarkan Rp. 22.000.000,- pertanggal. 14 Agustus dari Hasil Usaha Saya ) kami diberikan waktu pada tanggal. 19 AGUSTUS 2009 untuk terakhir kalinya dikarenakan pihak2 yang selama ini telah membantu dan toleran terhadap masalah kami ini sehingga yang meninggal Ibunda Almarhumah Arwahnya tenang tidak mempunyai beban terhadap masalah ini tetapi sampai saat ini belum juga terbayar juga tapi hampir stau bulan minggu ini saya kirim permohonan atas bantuan ini tanggapan pun tidak ada malah Rekanan saya yang NON MUSLIM memberikan CASH BON dari deviden saya sebesar Rp. 22 juta yang telah dibayar pada tanggal 14 Agustus tersebut sedangkan yang salah satu syarat berhak mendapatkan bantuan atau sedekah Orang yang berhutang apalagi yang berhutang telah meninggal dunia sedangkan ahli waris sedang dalam kesulitan keuangan.

        Saya mohon apabila ada muslim yang Dermawan yang mau bantu kami masih menunggu .Atas kebaikan saudaraku seiman yang DERMAWAN saya ucapkan terima kasih semoga ALLAH SWT MEMBALAS kebaikan dan bantuannya ……menjadi lembaga yang selalu dijalan ALLAH SWT dgn diberikan keberkahan bagi seluruh pengurus dan Donaturnya…wass Samson Herdin Khalief , saya selaku putra tertua alm Bpk. B. syahbana SH ( Pensiunan YPI AL AZHAR , Guru SMP dan SMA Islam Al Azhar Pusat maupun Pejaten)

        Salam,
        Yang sedang mendapat ujian,

        Samson Herdin K
        No. Hp : 087851448234

  10. dalam sedekah terwujud kasih sayang yang sesungguhnya
    kasih sayang adalah bahan dasar kita diciptakanNYA

    terimakasih sharingnya ya Dewi..

    Balas

  11. Wah,,,hebat juga ya…memang gadis seperti ini lah yang banyak dicari zaman sekarang ini

    Balas

  12. bermanfaat sekali postingannya…
    terima kasih…. buat ku inilah pencerahan jiwa…

    Salam

    Balas

  13. Mbak Dewi, maaf, lama tidak bersilaturrahim. terkait dengan sedekah, ada nasihat dari Aa Gym yang bagus untuk dilaksanakan, yaitu keluarkan secara rutin setiap subuh, dalam kotak kencleng, yang kemudian nanti kalo sudah banyak, kotak itu bisa diberikan kepada siapa yang membutuhkan.

    Sebenarnya, jujur aja, saya masih susah membedakan mana yang termasuk sedekah, dan mana yang termasuk infak.

    Balas

    • Assalamu’alaikum,

      Sebuah nasihat yang bagus dari Aa Gym. Infak yaitu mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non zakat. Infak ada yang wajib, ada yang sunnah. Infak wajib diantaranya nadzar, zakat, dan lainnya. Infak sunnah diantaranya infak kepada fakir miskin sesama muslim, infak bencana alam, dan lainnya. Kata infak mencakup segala macam pengeluaran (nafkah) yang dikeluarkan seseorang, baik wajib maupun sunnah, untuk dirinya, keluarga, ataupun orang lain. Dengan demikian, zakat dan sedekah termasuk dalam kategori infak.

      Adapun sedekah maknanya lebih luas dari zakat dan infak. Sedekah dapat bermakna infak, zakat dan kebaikan NON MATERI. Rasulullah SAW bersabda: ada malaikat yang senantiasa berdo’a setiap pagi dan sore: “Ya Allah SWT berilah orang yang berinfak, gantinya. Dan berkata yang lain : “Ya Allah jadikanlah orang yang menahan infak, kehancuran”.(HR. Bukhari dan Muslim)

      Dalam hadist riwayat Muslim, Rasulullah SAW memberi jawaban kepada orang-orang miskin yang cemburu terhadap orang kaya yang banyak bersedekah dengan hartanya, beliau bersabda: “Setiap tasbih adalah SEDEKAH, setiap takbir SEDEKAH, setiap tahmid SEDEKAH, setiap tahlil SEDEKAH, amar ma’ruf SEDEKAH, nahi munkar SEDEKAH dan menyalurkan syahwatnya pada istri juga SEDEKAH”.

      Sedekah adalah ungkapan kejujuran (shidq) iman seseorang. Oleh karena itu Allah SWT menggabungkan antara orang yang memberi harta dijalan Allah dengan orang yang membenarkan adanya pahala yang terbaik. Antara yang bakhil dengan orang yang mendustakan. Disebutkan dalam surat Al-Lail ayat 5-10 artinya: “Adapun orang yang memberikan (hartanya dijalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya (jalan) yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami menyiapkan baginya (jalan) yang sukar”. (QS. Al Lail : 5-10).

      Dewi Yana

      Balas

  14. kemaren saya juga baca artikel.
    semakin banyak memberi semakin banyak menerima,
    apa itu bener?

    Balas

  15. Posted by Siti Fatimah Ahmad on 3 Agustus 2009 at 15:43

    Assalaamu’alaikum

    Semakin kita banyak bersedekah, semakin banyak rezeki yang kita dapat dari Allah swt. semakin hidup kita tenang dan bahagia kerana kita telah memudahkan kehidupan orang lain. Sedekah itu bukan hanya dengan harta. termasuk sedekah adalah amalan yang mudah seperti senyum, masa, tenaga, idea dan apa sahaja yang mendatangkan keuntungan kepada kita dan akhirat kita. Salam mesar selalu dari Malaysia.

    Balas

    • …. Sedekah itu bukan hanya dengan harta. termasuk sedekah adalah amalan yang mudah seperti senyum, masa, tenaga, idea dan apa sahaja yang mendatangkan keuntungan kepada kita dan akhirat kita….

      Wah …. bagaimana bisa disebut sedekah kalau masih menghitung-hitung untung dan rugi? Ikhlas saja tak perlu dihitung-hitung. Kata orang bijak ADA BUDI ADA BALAS. Siapa yang memberi, dia yang akan menerima.
      Salam takzim.

      Balas

  16. Assalamu’alaikum. Wr.Wb
    Kadang-Kadang walaupun sudah ada sejemput harta… hati maseh tertutup untuk sedekah
    Sedekah ibarat tabungan yang akan dicairkan di masa-masa yg akan datang
    Kalahkan godaan yg menghambat untuk sedekah.
    Bagi yg tak berpunya materi, sedekahlah dengan senyum & ilmu yg dimiliki.
    Wassalam

    Balas

  17. …bagus bagus artikelnya,….thx juga ya udah mampir2 ke blog saya…

    Balas

Tinggalkan Balasan ke Ayruel Chana Batalkan balasan