MENJAWAB PANGGILAN ALLAH TEPAT WAKTU

Awal shalat ditandai dengan berkumandangnya azan, tetapi sering kita temukan, baik itu di pasar, dikantor, atau tempat-tempat lain masih saja mereka yang mengaku  umat muslim sibuk dengann urusannya masing-masing. Mereka tidak bergegas memenuhi panggilan azan untuk shalat, bahkan ada juga dari mereka yang benar-benar melalaikan sholat lima waktu.

Shalat di awal waktu adalah amalan yang paling utama di sisi Allah.
Dari Abdullah Ibnu Mas’ud, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah tentang amalan yang paling utama, beliau menjawab: “Shalat di awal waktunya.” (HR. Imam Al Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda : “…Seandainya orang-orang mengetahui pahala azan dan barisan (shaf) pertama, lalu mereka tidak akan memperolehnya kecuali dengan ikut undian, niscaya mereka akan berundi. Dan seandainya mereka mengetahui pahala menyegerakan shalat pada awal waktu, niscaya mereka akan berlomba-lomba melaksanakannya. Dan seandainya mereka mengetahui pahala shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan jalan merangkak.” (HR. Bukhari).

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Salah seorang di antara kalian senantiasa (terhitung) di dalam shalat selama ia tertahan oleh shalat, tidak menghalanginya untuk kembali kepada keluarganya kecuali shalat” (HR Muslim).

Dalam hadis lain diungkapkan, “Sesungguhnya salah seorang di antara kalian (terhitung) di dalam shalat selama tertahan oleh shalat sedang para malaikat mendoakan mereka: ‘Ya Allah, ampunilah dia; ya Allah rahmati dia, selama dia tidak berdiri dari tempat shalatnya atau berhadas (batal wudhunya)”. (HR. Bukhari).

Rasulullah SAW. telah menjelaskan bahwa shalat menghapus kesalahan. “Bagaimana pendapatmu jika ada sungai di depan pintu rumah di antaramu, mandi di sana lima kali sehari, apakah masih ada daki di tubuhnya?” Mereka menjawab, “Tidak ada, ya Rasulallah.” Sabda Nabi, “Itulah perumpamaan shalat lima waktu, Allah menghapus kesalahan dengan shalat.” (Bukhari dan Muslim)

Berikut beberapa hadits dari Rasulullah SAW  tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat, antara lain:

  1. Hadits Jabir r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda, “Batas antara kufur dengan seseorang adalah shalat.” (Muslim, Abu Daud, At Tirmidziy, Ibnu Majah, dan Ahmad)
  2. Hadits Buraidah, berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya, maka ia kafir.” (Ahmad dan Ashabussunan)
  3. Hadits Abdullah bin Syaqiq Al-‘Uqailiy, berkata, “Para shahabat Nabi Muhammad saw. tidak pernah menganggap amal yang jika ditinggalkan menjadi kafir selain shalat. (HR. Tirmidzi, Hakim, dan menshahihkannya dengan standar Bukhari Muslim)

Allah SWT  telah menetapkan waktu setiap shalat fardhu, dan memerintahkan kita untuk berdisiplin memeliharanya. Firman Allah : “……Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (QS.An Nisa: 103).  Dan waktu shalat adalah:

  1. Hadits Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah SAW shalat shubuh pertama di awal waktu  (hadits shahih)
  2. Shalat zhuhur, waktunya sejak tergelincir matahari dari pertengahan langit, sehingga bayangan benda sama dengan aslinya. Disunnahkan mengakhirkannya ketika sangat panas, dan di awal waktu di selain itu. (HR.  Bukhari dari Anas r.a)
  3. Shalat ashar, waktunya sejak bayangan benda sama dengan aslinya, di luar bayangan waktu zawal, sampai terbenam matahari. Disunnahkan melaksanakannya di awal waktu, dan makruh melaksanakannya setelah matahari menguning. Shalat ashar disebut shalat wustha.
  4. Shalat maghrib, waktunya sejak terbenam matahari, sehingga hilang rona merah. Disunnahkan melaksanakannya di awal waktu. Hadits Rafi’ bin Khudaij, “Kami shalat maghrib bersama Rasulullah saw., ketika selesai shalat di antara kami masih melihat letak sandalnya.” (HR.Muslim) dan diperbolehkan mengakhirkannya selama belum hilang rona merah di langit.
  5. Shalat Isya’ waktunya sejak hilang rona merah sehingga terbit fajar. Disunnahkan mengakhirkan pelaksanaannya hingga tengah malam. Diperbolehkan juga melaksanakannya setelah tengah malam, dan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’.  Berikut beberapa hadits nya:
  • Waktu Isya’ secara fiqih dimulai sejak berakhirnya waktu  Maghrib sepanjang malam hingga dini hari.  Dasarnya adalah ketetapan dari nash/teks yang menyebutkan bahwa setiap waktu shalat itu memanjang dari berakhirnya waktu shalat sebelumnya hingga masuknya waktu shalat berikutnya,  kecuali shalat shubuh.   Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya aku tidak memberatkan umatku, aku perintahkan mereka untuk mengakhirkan/ menunda shalat Isya` hingga 1/3 malam atau setengahnya.” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Tirmizi).
  • Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW menunda  shalat Isya` hingga tengah malam, kemudian barulah beliau shalat.” (HR  Muttafaqun Alaihi).
  • Dari Jabir ra berkata, “Dan Rasulullah SAW melakukan shalat isya’ terkadang diakhirkan dan terkadang di awalnya. Bila beliau melihat jamaah telah berkumpul, maka isya’ dipercepat dan bila mereka datang lebih lambat, maka shalat Isya diakhirkan… (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Jabir bin Abdillah r.a, bahwa Rasulullah SAW. kedatangan Malaikat Jibril a.s., dan berkata, “Bangun lalu shalatlah”, maka Rasulullah SAW shalat zhuhur ketika matahari bergeser ke arah barat. Kemudian Jibril a.s. datang kembali di waktu ashar dan mengatakan, “Bangun dan shalatlah.” Maka Rasulullah SAW. shalat ashar ketika bayangan benda sudah sama dengan aslinya. Kemudian Jibril a.s. mendatanginya di waktu maghrib ketika matahari terbenam, kemudian mendatanginya ketika isya’ dan mengatakan bangun dan shalatlah. Rasulullah shalat isya’ ketika telah hilang rona merah. Lalu Jibril mendatanginya waktu fajar ketika fajar sudah menyingsing. Keesokan harinya Jibril datang waktu zhuhur dan mengatakan, “Bangun dan shalatlah.” Rasulullah shalat zhuhur ketika bayangan benda telah sama dengan aslinya. Lalu Jibril mendatanginya waktu ashar dan berkata, “Bangun dan shalatlah.” Rasulullah saw. shalat ashar ketika bayangan benda telah dua kali benda aslinya. Jibril a.s. mendatanginya waktu maghrib di waktu yang sama dengan kemarin, tidak berubah. Kemudian Jibril mendatanginya di waktu isya’ ketika sudah berlalu separuh malam, atau sepertiga malam, lalu Rasulullah shalat isya’. Kemudian Jibril mendatanginya ketika sudah sangat terang, dan mengatakan, “Bangun dan shalatlah.” Maka Rasulullah shalat fajar. Kemudian Jibril a.s. berkata, “Antara dua waktu itulah waktu shalat.” (Ahmad, An-Nasa’i dan Tirmidzi. Bukhari mengomentari hadits ini, “Inilah hadits yang paling shahih tentang waktu shalat.)

Meskipun shalat tidak diwajibkan kecuali kepada muslim yang berakal dan baligh, tetapi shalat dianjurkan untuk diperintahkan kepada anak-anak yang sudah berumur tujuh tahun. Dan dipukul jika tidak mengerjakannya setelah berusia sepuluh tahun. Ini agar shalat menjadi kebiasaannya. Seperti dalam hadits, “Perintahkan anakmu shalat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah ia jika berusia sepuluh tahun, pisahkan tempat tidur mereka.” (Ahmad, Abu Daud, dan Hakim, yang mengatakan hadits ini shahih sesuai dengan persyaratan Imam Muslim)

Ibadah yang dijadikan Allah sebagai barometer hisab amal hamba-hamba-Nya di akhirat, adalah shalat “Awal hisab seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya baik, dan apabila buruk maka seluruh amalnya buruk.” (HR. At-Thabrani)

Azan yang berkumandang adalah panggilan dari Allah untuk kita, agar kita segera menunaikan kewajiban kita kepada-Nya, yaitu shalat, kita diciptakan-Nya untuk mengabdi kepada-Nya, seperti yang tertulis dalam firman-Nya disurah Adz Dzariyat  ayat 56 :  ”Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku/mengabdi kepada-Ku”

Apabila kita menunda-nunda shalat, maka secara tidak langsung kita telah menyuruh Allah untuk menunggu kita, pantaskah kita melakukannya?? Menyuruh Tuhan yang menciptakan kita dan memenuhi semua hajat kebutuhan kita untuk menunggu kita, disaat Ia memanggil kita untuk menunaikan kewajiban kita pada-Nya? Pantaskan kita menyuruh-Nya menunggu kita menyelesaikan pekerjaan dan atau urusan duniawi kita terlebih dahulu? Sedangkan, yang sebenarnya adalah, kemapuan kita bekerja, beraktifitas, berkarya, itu semua adalah karena Karunia dan Kemurahan-Nya? Dan bukankah kita masih bisa tetap berada didunia ini,  juga atas ijin-Nya? Lalu mengapa masih ada dari kita yang bila Allah memanggil untuk menunaikan kewajiban kita pada-Nya, kita sering menunda-nunda memenuhi panggilan-Nya?  Bahkan yang paling parah, ada dari kita yang benar-benar melalaikan kewajiban kita pada-Nya karena sibuk mencari dunia.

Saat azan berkumandang,  janganlah kita katakan kepada shalat, “Aku sedang sibuk,” tetapi katakanlah kepada kesibukkan kita, “Waktu shalat telah tiba!” Mari kita semua mulai membiasakan diri untuk shalat pada awal waktu, tunaikanlah shalat pada waktunya. Janganlah memajukkan waktu shalat karena kita sedang menganggur, dan jangan menundanya  karena kita sedang sibuk.

Sekarang mari kita tanyakan dengan jujur pada diri kita sendiri, sudahkah kita benar-benar mengupayakan untuk selalu shalat diawal waktu shalat? Bila belum, usahakanlah untuk melaksanakannya dengan sepenuh hati. Percayalah, bila kita melakukannya dengan tulus ikhlas karena Allah, maka hal tersebut akan membawa perubahan besar dalam hidup kita.

Dewi Yana

https://jalandakwahbersama.wordpress.com

61 responses to this post.

  1. mestinya jadi pekerjaan utama manusia. sholat mestinya jadi penggerak ritme hidup manusia. tapi sekarang ini yang terjadi justru sebaliknya. mana yang lebih utama sidang pleno atau sholat?

    Balas

  2. Subhanallah…….aku terenyuh nih

    Balas

  3. Menurut hemat saya (maaf kalau salah), sholat itu sesuatu yang simple, tetapi tidak simple hasilnya. Kenapa simpel, coba kira runut, setiap datang waktu sholat anda diingatkan dengan azan, waktu yang ditbutuhkan tidak lebih dari lima belas menit, pilihan waktu memang sudah ditentuk oleh Allah. Kurang apa ? yang kurang hanya kesadaran diri kita bahwa sholat bukan hanya sekedar “sholat”.

    Balas

  4. Mestinya begitu ya.. tapi kadang kita lebih respek terhadap panggilan bos.. dari pada panggilan sang maha pencipta.. astagfirullah.. semoga dosa kita diampuni

    Balas

  5. Posted by KangBoed on 28 Agustus 2009 at 21:28

    Siapakah yang hatinya tergetar ketika mendengar nama ALLAH.. sungguh nikmat diam dalam keDIAManNYA

    salam sayang selalu

    Balas

  6. Sahabatku yang baik marilah kita gunakan momentum PUASA RAMADHAN ini untuk mempersatukan RASA.. membentuk satu keluarga besar dalam persaudaraan ber dasarkan CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG.. menghampiri DIA.. menjadikan ALLAH sebagai SANG MAHA RAJA dalam diri.. menata diri.. meraih Fitrah Diri dalam Jiwa Tenang.. menemukan Jati Diri Manusia untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fulllllllllllllllllllllllllllllll

    Balas

    • Posted by Saka on 29 Agustus 2009 at 03:23

      Sahabatku yang baik marilah kita gunakan momentum PUASA RAMADHAN ini untuk mempersatukan RASA.. membentuk satu keluarga besar dalam persaudaraan ber dasarkan CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG.. menghampiri DIA.. menjadikan ALLAH sebagai SANG MAHA RAJA dalam diri.. menata diri.. meraih Fitrah Diri dalam Jiwa Tenang.. menemukan Jati Diri Manusia untuk Mengembalikan Jati Diri Bangsa
      Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
      I Love U fulllllllllllllllllllllllllllllll jugaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

      Balas

  7. haddiirrr………

    selepas waktuku menyepi… mengunjungi sehabat untuk meminum secangkir kopi….

    memang begitulah mbak…. entah apa pertimbangan mereka yang menunda2 waktu sholat ya…??

    cu…

    Balas

    • sbg contoh, saya selalu mengistirahatkan temen2 yg kerja lembur 1/4 jam sebelum wkt sholat en 3/4 jam sesudahnya. ternyata mereka mulai sholat 1/4 sebelum akhir jam istirahat yang aku berikan 😦

      hehehe.. aneh ya mbak…
      cu…

      Balas

  8. artikel menarik, boleh tanya mbak,..
    adakah sholat yang tak nampak?

    Balas

  9. Betapa berharganya sang waktu, yaa mbak… Sampe urusan sholat pun…ditentukan atas waktu2 tertentu…. Makasih, udah mengingatkan tentang hal ini… Salam hangat dan damai selalu….

    Balas

  10. Posted by julianwp on 29 Agustus 2009 at 06:53

    sekarang sebagian orang mengartikan solat sebagai wajib tapi sunnah ,kalo ga mod, ya ga solat

    naudzubilahhi min dzalik

    Balas

  11. bila kita bergegas menjawab panggilan Sang Kekasih, pasti ALLAH akan menyambut dan hadirkan getar dihati.. semoga tak pernah lalaikan ini ya wie..

    Balas

  12. 🙂
    terima kasih atas pencerahannya…

    Balas

  13. thanks, nice post 🙂

    Balas

  14. Subhanallah

    Balas

  15. Kalau ga dibiasakan akan sulit dilaksanakan

    Balas

  16. saiah juga masih sering telat shalat
    thanks telah mengingatkan….

    selamat menunaikan ibadah puasa

    Balas

  17. subhanallah…

    semoga saja qta bisa selalu mengawali waktu sholat
    thanks atas kunjungannya
    😛

    Balas

  18. Posted by andipeace on 29 Agustus 2009 at 21:40

    sangat bermanfaat…….
    terimakasih mbak dewi

    salam peace

    Balas

  19. kalau seperti saya yg kerja shift malam juga, ketika waktu dzuhur kadang suka telat… maklum malamnya jadi kalong 😀

    Balas

  20. Jadi sadar Ane. .

    Balas

  21. Mendatangi panggilan sholat tepat waktu apalagi dengan berjmaah keliatannya perkara yang sepele tetapi ternyata teramat berat. Mungkin lantaran jiwa yang masih terbelenggu setan, ya?

    Balas

  22. Pagi mba Dewi..maaf baru kunjung :mrgreen: sahur yuk Mba 😀

    ya..masih banyak persoalan dimana ada panggilan Tuhan, kita masih sibuk dengan urusan duniawi…semoga saja kita bisa belajar dari apa yang sudah dituliskan oleh Mba Dewi 😀

    Met Puasa Mba..

    -salam- ^_^

    Balas

  23. Assalamu’alaikum mba Q..
    Pagiiiiiiiiiiiiiiiiiii………………………….
    yups untuk solat tepat waktu emang paling sering bnyk goda’aanya, tapi kalo didasari niat dan tekad yg kuat pasti bisa.

    terkadang aku sering ngerasa kalo nunda-nunda waktu solat, waktu kok rasanya cepet bnget ya mb? misalnya dzuhur ditunda loh tau-taunya uda jam 3, begitu juga ashar sering bngt orang terlena dengan waktu santai santai ria, sampai akhirnya baru sadar ternyata waktu uda mendekati magrib. haduuuu

    hmm
    tapi beda kalo kita solat tepat waktu… rasanya plong n ga’ dikejar-kejar waktu….. bisa nikmatin waktu lebih nyantai n nyaman aja rasanya… 🙂

    Balas

  24. Posted by nidauljannah on 30 Agustus 2009 at 07:41

    Assalamualaikum,

    Wahai saudaraku, mari kita makmurkan masjid dengan berjama’ah tepat waktu didalamnya, karena sholat berjamaah pahala yang dijanjikan Allah lebih besar dari sholat sendiri. Dan juga Sholat Berjamaah hukumnya “WAJIB” bagi setiap laki-laki muslim, terkecuali jika ada Udzur (halangan) yang dibenarkan syari’at.

    Hadits-hadits yang merupakan dalil tentang hukum ini sangat banyak, di antaranya:

    Dari Abu Hurairah radhiallaahu anhu, ia berkata, Telah datang kepada Nabi shallallaahu alaihi wasallam seorang lelaki buta, kemudian ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak punya orang yang bisa menuntunku ke masjid, lalu dia mohon kepada Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam agar diberi keringanan dan cukup shalat di rumahnya.’ Maka Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam memberikan keringanan kepadanya. Ketika dia berpaling untuk pulang, beliau memanggilnya, seraya berkata, ‘Apakah engkau mendengar suara adzan (panggilan) shalat?’, ia menjawab, ‘Ya.’ Beliau bersabda, ‘Maka hendaklah kau penuhi (panggilah itu)’. (HR. Muslim)

    Dari Abu Hurairah radhiallaahu anhu ia berkata: ‘Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda, ‘Shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat Isya’ dan shalat Subuh. Seandainya mereka itu mengetahui pahala kedua shalat tersebut, pasti mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.
    Aku pernah berniat memerintahkan shalat agar didirikan kemudian akan kuperintahkan salah seorang untuk mengimami shalat, lalu aku bersama beberapa orang sambil membawa beberapa ikat kayu bakar mendatangi orang-orang yang tidak hadir dalam shalat berjama’ah, dan aku akan bakar rumah-rumah mereka itu’. (Muttafaq ‘alaih)

    Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Nabi shallallaahu alaihi wasallam bersabda, ‘Barangsiapa mendengar panggilan adzan namun tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya, ter-kecuali karena udzur (yang dibenarkan dalam agama)’.
    (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya, hadits shahih)

    Terus bagaimana jika ada orang yang sholat fardhu sendirian dirumah atau berjama’ah tetapi tidak dimasjid ?
    Sholat orang tersebut tetap sah cuma dia BERDOSA karena telah meninggalkan sholat berjama’ah di masjid.

    semoga ini bisa menjadi penguat kita untuk tidak meremehkan Sholat Berjama’ah tepat waktu di masjid.

    http://nidauljannah.wordpress.com

    Balas

  25. postingan yang sangat bermanfaat tuk jadi renungan ..
    terima kasih ya .. ?!

    Iklan Baris

    Balas

  26. Saat azan berkumandang … Waktu shalat telah tiba! …

    Jujur … terkadang kita berkata : “ah, … sebentar ada kerjaan penting … ya gimana neh, ada tamu … dll dsb-nya … ”
    Masya Allah … kita berani menunda panggilan Tuhan Yang Maha Besar … namun tidak berani menunda panggilan Orang Besar (kepala kantor tempat kita bekerja…) 😦

    Subhanallah … Mohon ampunan-Mu Ya Allah…

    Balas

  27. Tuhan tidak pernah memanggil. Tuhan itu seperti orang yang nerimo. Dia tidak memanggil. Dia tidak memerintah. Dia tidak melarang. Tapi konsekuensinya hanya kita sendiri yang merasakan. Kita lupa akan Tuhan kita yang akan menerima.

    salam
    http://www.lomboklinks.com

    Balas

  28. salam kenal Mbak..

    Balas

  29. subahanallah pencerahan nieeee

    Balas

  30. alamak
    postingannya panjang banget
    kek ceramah aja
    mo jadi udtadzah ya bu’?

    Balas

  31. ustadzah ini jan tenan isi postingannya bagus banget…solatu ‘alal waqtiha..

    Balas

  32. bagus banget…met puasa ajah

    Balas

  33. Posted by Siti Fatimah Ahmad on 31 Agustus 2009 at 03:56

    Assalaamu’alaikum..

    Postingan yang bermanfat dan mencerahkan minda juga jiwa. Hanya Allah swt tempat sagala pergantungan dan segenap pengabdian adalah tertumpu untuk-Nya. Mudahan kita diberi ruang dan kemudahan untuk melaksanakan apa yang diwajibkan ke atas kita. Mudahan kita menjadi hamba yang soleh dan solehah. Salam mesra selalu dan Selamat berpuasa.

    Balas

  34. JANGAN SIA SIAKAN WAKTU.. SAHABATKU RAIH FITRAH DIRI menjadi MANUSIA SEUTUHNYA UNTUK MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA
    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
    I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

    Balas

  35. Posted by KangBoed on 31 Agustus 2009 at 04:05

    SUNGGUH NIKMAT TAK TERPERI.. TEK TERDEFINISI.. DIAM DIKEDIAMANNYA.. DALAM ALUNAN NADA CINTA INDAH RUAAAAR BIASA

    Balas

  36. selamat berpuasa sob

    Balas

  37. terimakasih sudah mengingatkan. ternyata hukumnya sangat ketat. semoga kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam menjawab panggilan azan ini.

    Balas

  38. Jazakallah atas postingannya
    Barakallah

    Balas

  39. Assalamualaikum, saya belum baca postingnya,
    tapi kunjungan saya mau ngasih award. diterima ya
    terima kasih..
    lagi terburu-buru…

    Balas

  40. LINKNYA SUDAH DI ADDS MBAK MA KASIH YAAAAA

    Balas

  41. Posted by KangBoed on 31 Agustus 2009 at 13:26

    SELAMAT SIANG MBAKE.. SEMOGA SELALU SEHAT
    SALAM SAYANG

    Balas

  42. hadist ini =…Awal hisab seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik maka seluruh amalnya baik, dan apabila buruk maka seluruh amalnya buruk…

    yg harusnya banyak diperhatikan…oleh kita2 ini sbg muslim

    btw ..link has added dewi..
    thx

    Balas

  43. Demi Allah… saya masih belum ‘segera’ dalam memenuhi panggilan – NYA…

    Balas

  44. Di tempat saya mengajar, Al Hamdulillah saya dipercaya untuk buat jadwal. Jadi Istirahatnya dibikin 2 kali, istirahat pertama dari pukul 10.10 s.d 10.30 dan disebut istirahat dluha karena pada saat itu diharapkan para siswa muslim melaksanakan shalat dhuha. Istirahat ke dua mulai 11.45 s.d. 12.15 disebut juga istirahat dluhur karena guru dan siswa muslim diwajibkan shalat dhuhur.
    Doakan saja biar tetap berjalan seperti ini bahkan mungkin lebih baik sehingga bisa menjwab panggilan Allah tepat waktu.
    Salaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam

    Balas

  45. Shalat adalah tiang agama.
    Mari kita shalat berjamaah…

    Balas

  46. Posted by endangkusman on 2 September 2009 at 11:20

    Assalaamu’alaikum,

    Semoga kebiasaan lalai.. suka menunda panggilan Allah.. pada bulan suci kali ini dst.. dapat diperbaiki. Dan semoga kita semua diberi petunjuk, taufik dan hidayah oleh Allah SWT. Amin..

    Wass.Wr.Wb.
    Salam persahabatan.. dan tetap semangat.

    Balas

  47. “Saat azan berkumandang, janganlah kita katakan kepada shalat, “Aku sedang sibuk,” tetapi katakanlah kepada kesibukkan kita, “Waktu shalat telah tiba!” Telak banget…. 🙂

    Balas

  48. Terima kasih atas pencerahannya Mbak… sekarang saya sudah mulai sholat berjamaah ketika siang hari ya kebetulan di dekat kantor saya ada masjid walaupun tempatnya di pulau Bali…

    Balas

  49. Assalamu’alaikum
    blognya mbak @wie emang tempatnya belajar, hatur tengkiu share ilmunya, semoga Allah selalu memberikan rahmatNya kepada kita semua

    apdeeeeeeeeeeeeettttttttttttttt
    mbak @wie, saya punya translatean baru nih, tolong diberikan hujjah ya

    Balas

  50. Insya Allah,..terimakasih telah berbagi.. salam kenal

    Balas

Tinggalkan Balasan ke sam Batalkan balasan