Assalamu’alaikum,
Teman-teman semua, mohon maaf, bila saya agak lambat dalam menjawab komentar, karena sedang ada sedikit kesibukan, mohon doanya buku ke 4 saya, sekarang sedang dalam proses cetak, InsyaAllah akhir Mei ini terbit. Mudah-mudahan minggu ini saya usahakan update blog, terima kasih
Ohya, teman-teman semua, tolong kunjungi blog baru saya ya, http://dakwahdewi.herfia.com
Lisan (lidah) memang tak bertulang, sekali kita gerakkan sulit untuk kembali pada posisi semula. Demikian berbahayanya lisan, hingga Allah dan Rasul-Nya mengingatkan kita agar berhati-hati dalam menggunakannya.
Allah Swt telah memerintahkan kita semua untuk berkata yang benar, seperti tertulis dalam firmanNya, “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar.” (QS. Al-Ahzab: 70)
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka Jahannam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6092)
Rasulullah bersabda:“Sesungguhnya seorang hamba apabila berbicara dengan satu kalimat yang tidak benar (baik atau buruk), hal itu menggelincirkan dia ke dalam neraka yang lebih jauh antara timur dan barat.” (Shahih, HR. Al-Bukhari No. 6091 dan Muslim No. 6988 dari Abu Hurairah )
Rasulullah bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (HR. Al-Imam Al-Bukhari hadits no. 6089 dan Al-Imam Muslim hadits no. 46 dari Abu Hurairah)
Berikut ini beberapa manfaat menjaga lisan kita menurut hadits shahih :
- Akan mendapat keutamaan dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 6090 dan Muslim no. 48)
- Dalam hadits Abu Musa Al-Asy’ari, Rasulullah ketika ditanya tentang orang yang paling utama dari orang-orang Islam, beliau menjawab: “(Orang Islam yang paling utama adalah) orang yang orang lain selamat dari kejahatan tangan dan lisannya.” (Shahih, HR. Al-Bukhari no. 11 dan Muslim no. 42)
- Mendapat jaminan dari Rasulullah Saw untuk masuk ke surga. Rasulullah Saw bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d: “Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088)
- Dalam riwayat Al-Imam At-Tirmidzi no. 2411 dan Ibnu Hibban no. 2546, dari shahabat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang dijaga oleh Allah dari kejahatan apa yang ada di antara dua rahangnya dan kejahatan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka dia akan masuk surga.”
- Allah akan mengangkat derajat-Nya dan memberikan ridha-Nya kepadanya. Rasulullah bersabda dalam hadits dari Abu Hurairah: “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat dari apa yang diridhai Allah yang dia tidak menganggapnya (bernilai) ternyata Allah mengangkat derajatnya karenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 6092)
- Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda. “Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai kalian bila kalian hanya menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya serta berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian berpecah belah. Dan Allah membenci kalian bila kalian suka qila wa qala (berkata tanpa berdasar), banyak bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan harta” (HR. Muslim hadits no. 1715.)
- Dalam riwayat Al-Imam Malik, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali dalam Bahjatun Nazhirin (3/11), dari shahabat Bilal bin Al-Harits Al-Muzani bahwa Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya seseorang berbicara dengan satu kalimat yang diridhai oleh Allah dan dia tidak menyangka akan sampai kepada apa (yang ditentukan oleh Allah), lalu Allah mencatat keridhaan baginya pada hari dia berjumpa dengan Allah.”
Karena itu, marilah kita berpikir terlebih dahulu, atas segala sesuatu yang mau kita katakan. Jika sekiranya apa yang akan kita katakan tidak akan membawa mudharat, maka silahkan kita berbicara. Akan tetapi, jika kita perkirakan perkataan kita itu akan membawa mudharat atau ragu apakah membawa mudharat atau tidak, maka sebaiknya kita tidak usah berbicara.
Setelah kita mengetahui keutamaan menjaga lisan dan bahayanya jika kita tidak bisa menjaganya, mari mulai sekarang kita jaga lisan kita dengan sebaik-baiknya, karrena segala esuatu yangkita ucapkan, kelak akan diminta pertanggungjawabannya dihadapan Allah Swt.
Dewi Yana
https://jalandakwahbersama.wordpress.com
Posted by dafiDRiau on 17 Maret 2010 at 09:48
Assalamualaikum, Wr.Wb.
Termasuk pada menjaga setiap update status atau pun kiriman sms pada orang lain, karna hanya akan meruntuhkan apa yang telah kita bangun dengan susah payah.
Wassalam
Posted by Bang Iwan on 17 Maret 2010 at 10:00
Speech is silver, Silence is golden. Seperti halnya emas lebih berharga daripada perak, kita lebih baik diam dari pada bicara jika hanya akan bikin tambah kisruh.
Posted by Bang Iwan on 17 Maret 2010 at 10:01
Belajar dari dari postingan diatas, ada baiknya kalau kita kembali merenungkan sifat-
sifat alami mind kita. Tidak untuk dinilai, apa lagi untuk dihakimi.
Sebagaimana awan, kita hanya memerlukan satu kegiatan : diam. Apa
lagi diam yang dibimbing oleh keikhlasan, bukan tidak mungkin
kejernihan menjadi sahabat karibnya sang hidup.
Makasih banyak atas pencerahannya Bu..
Posted by fai_cong on 17 Maret 2010 at 10:12
lisan bagaikan pedang.
apabila tidak pandai menggunakannya maka akan mengenai diri sendiri.
semoga Allah membimbing hati kita.
amiin.
Posted by darahbiroe on 17 Maret 2010 at 11:01
heheh iya bener banget kadang lisan ini tag terjaga hingga menbimbulkan sakit hati orang lainnn
makasih reviewna
berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya he
salam blogger
makasih
😀
Posted by dedekusn on 17 Maret 2010 at 11:02
Assalamu’alaikum…
Kadang begitu susah menjaga lisan untuk selalu berkata baik & terhindar dari perkataan2 buruk yang tidak bermanfaat, sy sering mersa menyesal telah berkata sesuatu, terima kasih postingnnya teh. Semoga kami & kita bisa terhindar dari lisan-lisan yg tercela & tak bermanfaat.
Wassalamu’alaikum
Posted by hellgalicious on 17 Maret 2010 at 11:23
insyaAllah lisan saya akan saya jaga dengan baik
makasih infonya!
Posted by abrus on 17 Maret 2010 at 11:34
Lisan (lidah) memang tak bertulang …
Dalam banget maknanya – semoga saya mampu menjaganya … 😛
Posted by nurhayadi on 17 Maret 2010 at 15:51
Komen saya adalah postingan di blog saya, kebetulan bahasannya juga tentang lesan. Syukron pencerahannya.
Posted by aldy on 17 Maret 2010 at 18:58
Inilah yang paling sulit dikendalikan Mbak Dewi, apalagi kalau lagi marah dan dikejar deadline…
Posted by Zico Alviandri on 17 Maret 2010 at 19:06
Lisan ini lah yang banyak mengatar manusia pada api neraka. Ya Allah, bantu aku menjaga lisanku. Amiin.
Posted by bayu putra on 17 Maret 2010 at 19:34
lidah memang tak bertulang … tak mudah menjaga lidah .. sampai – sampai ada istilah lidah tak bertulang dan lidah tajam melebihi pedang…
salam persahabatan blog.
Posted by udienroy on 17 Maret 2010 at 19:35
Sejak dulu saya selalu menjaga lisan ini. Tapi sayangnya jika emosi sudah meluap wah dah gak kebendung lagi 😀
—————————————— Download Opera Mini 5 vinal handler bahasa INDONESIA
Posted by septarius on 17 Maret 2010 at 21:55
…
Diam itu emas, tapi bicara itu berlian kalo bermanfaat..
😉
…
Posted by nouf on 18 Maret 2010 at 00:12
lisan itu tak hanya yg dikeluarkan melalui lidah kan mba?? curahan hati dalam bentuk tulisan juga ya??
Posted by Ruang Hati on 18 Maret 2010 at 03:55
Lidah tidak bertulang, namun lebih tajam dari pedang dan bisa melukai siapa saja, oleh karenanya memang kita wajib menjaganya agar tidak menjerumuskan kita pada kesulitan
Posted by adelays on 18 Maret 2010 at 10:05
Assalamualaikum Mbak Dewi Yana,
Kita wajib menjaga lisan, karena sekali saja tergelincir, maka akan dapat mempersulit diri kita sendiri.
Peribahasa sendiripun punya kata:
Sekali lancung ke ujian seumur orang tak percaya.
Posted by achoey on 18 Maret 2010 at 10:40
Karena lidah tak bertulang
dianggap tak tajam
apdahal sangat mudah melukai
karena lebih tajam dari pedang
soakan ya teteh, agar saya bisa menjaga lisan 🙂
Posted by wi3nd on 18 Maret 2010 at 11:24
benar adanya eppatah,mulutmu harimaumu..
dan kecepatan berfikir dan berbicara lebih cepat berbicara..
makasi teh,harus hati hati selalu.. 🙂
Posted by Dangstars on 18 Maret 2010 at 11:59
Ya..Buuu
Tetangga sayapun ada kok yang namanya Lisan,,,
Entar dibilangin sama omaknya agar dijaga…
He..he….
Gak deh bercandaaa
Makasih banget atas siraman rohaninya..semoga lisan sayapun terjaga
Wassalam
Posted by Dangstars on 18 Maret 2010 at 12:00
Selamat beraktifitas dan semoga sukses untuk hari ini
Posted by bayu putra on 18 Maret 2010 at 14:37
salam hangat dari bayu dikalimantan… memang tidak mudah untuk menjaga lidah…
Posted by bayu putra on 18 Maret 2010 at 14:39
Salam hangat dari Bayu di Kalimantan Tengah.
Posted by Caride™ on 18 Maret 2010 at 14:52
kalo pepatah yg beredar memang betul bahwa mulutmu adalah harimau mu..
kita harus pandai menjaga lisan..yah dari pada ngomong salah mendingan banyak dzikir aja ya mbak..?
kunjungan silaturrahmi
Posted by d-Gadget™ on 18 Maret 2010 at 14:53
lisan yg tidak nampak memang lebih menyakitkan jika kita salah mengucapkannya…
semoga kita dapat selalu menjaga lisan kita..amin
Posted by Febri on 18 Maret 2010 at 20:17
terimakasih atas pengingatannya. kita memang harus menjaga lisan kita dengan baik dan benar…
Posted by Mamah Aline on 19 Maret 2010 at 09:26
lebih baik memilah perkataan daripada menyakiti orang lain melalui lisan, dari lisan bisa timbul dendam bila tidak kita jaga. Mkasih udah diingetin mba Dewi…
Posted by muhammad zakariah on 19 Maret 2010 at 10:39
memang karena lidah tak bertulang seolah tak kan menuai luka Padahal bisa lebih tajam dari pedang.
padahal menjaga lisan sangat penting agar tidak menyakiti dan menghakimi orng lain.
moga sy bisa menjaga lisan sy.. thanks untuk postingannya..
Posted by abifasya on 19 Maret 2010 at 11:03
Agar bisa menjaga liosan maka saumkan lisanmu
Posted by Siti Fatimah Ahmad on 19 Maret 2010 at 11:05
Assalaamu’alaikum Dewi
Mudahan kita dipelihara Allah swt dengan bicara yang baik dan bermanfaat. Dengan lisan.. apa sahaja boleh terjadi. Dengan lisan dua negara boleh huru hara. Dengan lisan… hati akan berduka lara. Maka, sebagai muslim… bicara kita biarlah seadanya dengan pengertian yang dalam dan bermakna untuk kebaikan semua. Salam manis selalu buat Dewi di sana dari saya di Sarawak, Malaysia.
Posted by Batavusqu on 19 Maret 2010 at 11:06
Salam Takzim
Dengan lisan yang baik orang lainpun akan berlisan baik terhadap kita demikian sebaliknya bunda, terimakasih atas ilmu nya dalam menjaga geraknya lisan yang tidak bersendi dan bertulang
Salam Takzim Batavusqu
Posted by damai on 19 Maret 2010 at 12:53
betul sekali, mba.
Terkadang hal itu kita remehkan tapi sebenarnya itu bisa berakibat fatal bila tidak dijaga
Posted by M Mursyid PW on 19 Maret 2010 at 20:10
Membaca posting Mbak ini saya jadi kembali teringat saudara2 kita yang punya hobi berunjuk rasa. Mereka sedemikian fasihnya melafalkan kata yang jauh dari kategori santun pada orasinya.
Posted by diazhandsome on 19 Maret 2010 at 20:38
semoga kita menjadi orang yang dapat menjaga lisan kita. amin
Posted by OpenIdea on 20 Maret 2010 at 13:11
numpang lewat 😀
Posted by dedekusn on 20 Maret 2010 at 16:19
Assalamu’alaikum,
Kunjungan lagi teh, semoga kabar baik selalu menyertai Teh Dewi Yana & keluarga, & semoga buku barunya segera tuntas. Ditunggu launchingnya.
Posted by thedollarcorner on 20 Maret 2010 at 22:12
walaupun cukup panjang, tapi asli…., tulisan ini adalah tauziyah terbaik untuk saya.
terima kasih mbak
Posted by yusami on 21 Maret 2010 at 09:52
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
terima kasih atas pencerahannya, walau memang sangatlah sulit untuk menjaga lisan, namun sangatlah penting untuk melakukannya. semoga saya dapat menunaikannya, Amin.
Posted by fara on 21 Maret 2010 at 09:55
subhanallah,,,
terima kasih sudah di ingatkan 🙂
Posted by manshurzikri on 21 Maret 2010 at 13:34
Hwaahhaha, mantap!!! bisa jadi referensi gue untuk tugas mata kuliah agama neh,,
hwehehehe..
🙂
Posted by hanif on 21 Maret 2010 at 15:53
Semoga aku bisa…
Posted by Ruang Hati Blog on 21 Maret 2010 at 16:29
datang menyapa sahabatku di akhir pekan yang indah ini semoga liburannya indah buat sobat sekeluarga
salam hangat selalu,semoga sukses meraih segala harapan di pekan depan !!!
dari ruanghati yang terdalam
Posted by bocahbancar on 21 Maret 2010 at 17:22
Aku juga jadi ingat Mbak tulisan yang terpampang di masjid kampusku…
Berkatalah yang baik, atau diam…
Semoga kita selalu menjaga lisan kita, aminnn…..
Posted by Ompoer on 21 Maret 2010 at 20:23
dengan perkataan kita dapat melukai hati manusia……dan lebih sakit …
melebihi sakit biasa….
Posted by jalanakhirat on 21 Maret 2010 at 20:30
Asalamualaikum
Saya paste intri ini dengan menyatakan sumbernya dan jika embah bersetuju saya akan masukkan alamat weblog ini di blogroll jalan akhirat.
Terima kaseh salam hormat.
Posted by CHOKEY on 22 Maret 2010 at 11:00
Mendapat jaminan dari Rasulullah Saw untuk masuk ke surga. Rasulullah Saw bersabda dalam hadits dari Sahl bin Sa’d: “Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang berada di antara dua rahangnya dan apa yang ada di antara dua kakinya (kemaluan) maka aku akan menjamin baginya al-jannah (surga).” (HR. Al-Bukhari no. 6088)
Benar sekali mbak, Rasulullah juga menyarankan kita untuk menjaga 2 bagian tubuh yang tidak bertulang yaitu lidah dan..satunya kemaluan.Namun sangat berat menggapai jaminan itu ya ?
Posted by dira on 22 Maret 2010 at 12:17
Nasihat yg baik sekali.. Lisan dan kemaluan memang memiliki daya rusak yg hebat bagi kehidupan pribadi maupun masyarakat.
Lama tdk mampir menyapa mbak dewi nih..
Posted by balantrax on 23 Maret 2010 at 14:25
ikut gabung ah…semoga exis….
Posted by indra1082 on 23 Maret 2010 at 15:24
terkadang dengan sikap pun bisa menyakitkan lebih dari lisan
Posted by Didien® on 23 Maret 2010 at 15:38
berkunjung silaturrahmi ke tempat mbak dewi sekalian cari ilmu yg bermanfaat..
semoga mbak Dewi dan keluarga selalu sehat wal’afiat ya mbak…. amin….
salam, ^_^
Posted by sedjatee on 23 Maret 2010 at 16:56
Semoga sehat selalu Bu…
Ada kuis Bu, disini http://sedjatee.wordpress.com/2010/03/22/kuis-sahabat-sejati/
Saya tunggu partisipasinya Bu…
Terima kasih and sukses selalu..
sedj
http://sedjatee.wordpress.com
Posted by Kakaakin on 24 Maret 2010 at 04:55
Saya telah beberapa kali salah mengucap, sebenarnya bukan salah, tapi ternyata efek ucapan saya jadi besar, karena saya kurang pertimbangan saat mengucapkan hal itu.
Mudah2a kelak saya lebih bisa menjaga lisan…
Posted by thedollarcorner on 24 Maret 2010 at 08:20
subhanallah, sudah siap2 buku ke tiga ya mbak.
semoga suksesnya launchingnya 🙂
Posted by Dahrun Marada on 24 Maret 2010 at 11:32
Assalamu ‘alaikum warahamatullahi wabarakatuh.
Dengan berkekalan berzikir pada-Nya, akan menjaga lisan dari berbicara yang tidak ada gunanya.
Posted by orange float on 24 Maret 2010 at 16:52
daripada ucapan itu akan menyakitkan hati orang lain dan juga mendapat dosa, maka lebih baik diam saja
Posted by Henny Faridah on 24 Maret 2010 at 20:23
Assalamualaikum ya Ukhti Dewi… Diam untuk mencegah perbuatan yang tidak baik adalah utama… ada gak ya kiat-kiat supaya kita bisa menjaga lisan kita???
Salam sahabat dari Balikpapan..
Posted by abrus on 24 Maret 2010 at 21:22
Postingan yang sarat pesa2 yg menyjukkan … 🙂
Memang, … Lisan (lidah) memang tak bertulang …
Gak salah pepatah berkata : “mulutmu harimau-mu akan mengerkah kepala kamu …”
Posted by dira on 25 Maret 2010 at 12:36
Menyapa mbak dewi, membaca nasihat-nasihatnya yg menyentuh..
Posted by omiyan on 25 Maret 2010 at 15:11
Assalammualaikum wr wb
sayangnya sekarang ini terlalu banyak orang yang pandai berbicara tanpa memiliki dasar karena memang mereka sudah di plot untuk menjadi orang yang mampu memancing lawannya
dan anehnya dijaman sekarang untuk berbicara KEBENARAN musti mikir 1000X bisa bisa malah jadi tersangka dengan alasan PENCEMARAN NAMA BAIK
Posted by hanif on 26 Maret 2010 at 03:03
Kok belum update Mba?
Posted by darahbiroe on 26 Maret 2010 at 09:16
selamat pagiiii
mmpir lagi disini
biar mendapat pelajaran yang berharga ttg hiduppp
makasijhh
Posted by setitikharapan on 26 Maret 2010 at 21:08
Jadi inget kalimat “Diam itu emas”. Lebih baik diam daripada ngomongin orang.
Posted by zipoer7 on 27 Maret 2010 at 06:07
Salam Takzim
Bunda Dewi Yana Yth. mohon maap mau ngajak ikutan Earth Hour nanti malam, ikutan yuk kesini
Terima kasih
Salam Takzim Batavusqu
Posted by Bang Aswi on 27 Maret 2010 at 15:24
Di sini pun kita diajari untuk mengetahui kapan harus berbicara dan kapan harus diam … ^_^
Posted by vivit on 28 Maret 2010 at 10:30
asyik juga ceritanya….thank atas infonya..semoga dengan bog ini akan banyak yang dapat dirubah…
salm kenal…
Posted by aldy on 29 Maret 2010 at 10:14
Saya memang selalu diam jika tidak mengerti apa yang jadi bahan pembicaraan mbak, (gak nyambung…)
Kalau selama diam dan mengalah akhirnya sakit sendiri, dan saat ini saya sedang mengalaminya mbak Dewi.
Posted by sedjatee on 30 Maret 2010 at 10:41
Sahabat Sejati…
Telah ada 83 komentar pada Kuis Sahabat Sejati, termasuk darimu…
Terima kasih atas partisipasinya, Sahabat Sejati
Semata itu semua untuk menjalin persahabatan antara kita
Semoga berkenan untuk selalu menjadi Sahabat Sejati
Salam sukses dan terima kasih…
sedjatee
http://sedjatee.wordpress.com
Posted by Cara Dapat Uang on 1 April 2010 at 10:36
benar sekali,lidah itu lebih kejam daripada membunuh.Kita harus menjaga lidah kita agar tidak menyakiti hati orang lain.Gunakan lidah kita untuk memberkati orang lain.
Posted by Mamah Aline on 2 April 2010 at 10:35
semoga kita tetap bisia menjaga lisan dengan baik ya mba….
Posted by rumahsehatafiat on 2 April 2010 at 11:30
Segala sikap kita selalu ada aturannya apalagi lidah.Tidak mudah menjaga lidah . . Menjadikan lisan yang baik membuat orang yang mendengarnyapun akan lebih berguna daripada lisan yang yang tidak berguna. Karena apapun yang kita lakukan apalagi lisan akan di minta pertanggungjawabannya.
Salam kenal di tunggu kedatngannya di blog kami http://rumahsehatafiat.wordpress.com/
Posted by sapta on 2 April 2010 at 17:14
semoga saya bisa menjaga lisan saya..
Posted by tyan's on 2 April 2010 at 18:53
paling susah untuk menjaga lisan, apalagi saya orangnya jika bicara sering kali asal saja jika bercanda dengan orang..,
Posted by Hariez on 3 April 2010 at 23:15
Assalammualaikum Wr.Wb apa kabar Mba Dewi 😀
seandainya ada lisan yang tak terjaga, mohon dibukakan pintu maafnya ya Mbak 😳
salam hangat
Posted by Hariez on 3 April 2010 at 23:20
Astagfirullah…masuk kotak spam komen saya Mbak 😥
Posted by Lia on 5 April 2010 at 13:42
Seperti kata pepatah mulutmu harimaumu ..jadi sangat penting bagi kita untuk menjaga lisan agar jangan sampai melukai hati orang dengan perkataan kita..makasih untuk sharenya, salam kenal
Posted by coretan sayang on 5 April 2010 at 22:20
makasih mbak pencarahannya..tukeran link yuk
Posted by indra1082 on 6 April 2010 at 12:18
saya memilih diam 🙂
biar aman 😀
Posted by Bang Aswi on 7 April 2010 at 00:09
Justru yang paling sulit adalah menjaga lidah karena inilah pangkal dari semua permasalahan yang ada. Makanya ada pepatah yang mengatakan ‘diam itu emas’ dan menurut hadits bahkan lebih lengkap lagi. Terima kasih sudah mengingatkan … ^_^
Posted by Oyah on 7 April 2010 at 04:21
Makasyih infonya, mbak Dewi … salam kenal dr org Karawang neeehhh… btw, mampir2 jga yaaa ke blog aq … tengkyuuu
Posted by Daiichi on 10 April 2010 at 12:15
maksih buat postingannya.. thats inspire me.
Posted by Budi Mulyono on 12 April 2010 at 14:01
Astaghfirullah…. Saya kudu berhati-hati lagi… Ini ternasuk bercanda dan bergurau dengan teman-teman ya mbak. Mungkin ini tidak ada mudharatnya tetapi juga tidak ada manfaatnya…
Posted by yuniarinukti on 14 April 2010 at 09:57
Diam lebih baik…..
Posted by obat pembesar penis on 8 Maret 2011 at 11:40
Saya cari dibeberapa website dan dapat tipsnya di website ini, terima kasih, mau dicoba oleh saya.