HATI-HATI TERHADAP ZINA

Dalam hukum Islam, perzinaan termasuk salah satu dosa besar.  Hubungan intim/seksual oleh lelaki atau perempuan yang telah menikah dengan lelaki atau perempuan yang bukan suami atau istri sahnya, adalah zina. Selain orang yang sudah menikah, orang yang berzina bisa juga seorang perawan (untuk perempuan) dan perjaka atau bujang (untuk laki-laki).

Zina adalah haram hukumnya, dan ia termasuk dosa besar yang paling besar. Allah SWT berfirman:  “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Israa’: 32)

Jangan dekati zina: karena zina adalah salah satu dosa besar, oleh karena itulah Allah SWT memerintahkan manusia untuk tidak mendekati zina apalagi  melakukan perbuatan tersebut.

Tentang perzinaan di dalam Al Quran disebutkan di dalam ayat-ayat berikut; Al Israa 17:32, Al A’raaf 7:33, An Nuur 24:26. Dalam hukum Islam, zina akan dikenakan hukum rajam.

Pengertian Zina ialah seorang pria bercampur dengan seorang wanita tanpa melalui akad yang sesuai dengan syar’i.

Sungguh, islam telah memuliakan wanita dan menghormati kedudukan mereka Perhatikan hadits berikut ini “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya”  (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena islam tidak menginginkan terjadinya pelecehan seksual terhadap wanita. Sehingga jadilah mereka wanita-wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya. Untuk kaum laki-laki pun islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya coba simak hadits ini “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas, lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir)

Tentang berjabat tangan dengan yang bukan mahrom, Nabi Muhammad Saw bersabda: SESUNGGUHNYA AKU TIDAK BERJABAT TANGAN DENGAN WANITA (YANG BUKAN MAHRAM), ucapanku untuk seratus wanita itu sebagaimana ucapanku untuk satu wanita.” (Hr. Ahmad 6/357 & Disahihkan Syaikh Al Albani Dalam As Shahihah, 2/64)

Dari Abdullah bin amr bin al ‘ash mengatakan: “Sesungguhnya Nabi Saw tidak pernah menyentuh tangan wanita ketika baiat.” (HR. Ahmad 2/213 & dishahihkan syaikh Al Albani dalam as shahihah No. 530)

Dari Abu Hurairah ra, Nabi Saw bersabda: “Ditetapkan (ditakdirkan) bagi setiap anak Adam bagian dari perbuatan zina. Pasti dia alami dan tidak bisa mengelak. Dua mata zinanya melihat, dua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya berbicara, tangan zinanya menyentuh, kaki zinanya melangkah, hati zinanya berangan-angan, dan kemaluan yang akan membenarkan atau mendustakan itu semua.” (HR. Muslim 6925)

Dari Ma’qil bin Yasar ra, Nabi Saw bersabda: “Kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada dia menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya.” (HR. At Tabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir, 20/212/487 & Ar Ruyani dalam Al Musnad, 2/323/1283)

Berikut beberapa firman Allah SWT tentang zina :

  1. Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (QS. An Nuur [24] : 2)
  2. Allah SWT berfirman:  Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS al-Israa’: 32)
  3. Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. An Nuur [24] : 30)
  4. ”Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An Nuur [24] : 31)
  5. Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Furqaan [25] : 68-70)
  6. “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al Mu’minuun [23] : 1-7).
  7. Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak-budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas”. (QS. Al Ma´aarij [70] : 29-31)

Berikut beberapa Hadits-hadits Rasulullah SAW tentang menghindari zina dan larangan berzina :

  1. Nabi Muhammad SAW juga bersabda kepada Saidina Ali: “Ya Ali, janganlah engkau susuli satu pandangan (kepada wanita) dengan satu pandangan yang lain karena yang pertama itu tidak menjadi kesalahan (karena tidak sengaja), tetapi tidak yang kedua.” (Hadis riwayat Abu Daud).
  2. Jika seseorang lelaki melihat seorang wanita dari jauh dengan pandangan syahwat, dia juga berdosa walaupun ketika itu wanita itu duduk berjauhan daripadanya. Ketika itu dia melakukan zina mata.’ Sahabat Rasulullah SAW, Jarir bin Abdullah, pernah berkata: “Saya pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai melihat wanita dengan tidak disengaja, maka sabdanya: “Palingkanlah pandanganmu.” (HR. Muslim)
  3. Nabi SAW bersabda: “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berduaan dengan seorang wanita di suatu tempat tanpa disertai mahramnya, karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaitan.” (Hadits riwayat Ahmad).
  4. Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, berkata: Saya pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “(Ya Rasulullah), dosa apa yang paling besar?” Jawab Beliau, “Yaitu engkau mengangkat tuhan tandingan bagi Allah, padahal Dialah yang telah menciptakanmu.” Lalu saya bertanya (lagi), “Kemudian apa lagi?” Jawab Beliau, “Engkau membunuh anakmu karena khawatir ia makan denganmu.” Kemudian saya bertanya (lagi). “Lalu apa lagi?” Jawab Beliau, Engkau berzina dengan isteri tetanggamu.” (Muttafaqun ’alaih: Fathul Bari XII: 114 No. 6811, Muslim I: 90 No. 86, ‘Aunul Ma’bud VI: 422 No. 2293 No. Tirmidzi V: 17 No. 3232).
  5. Dalam hadist Sumarah bin Jundab yang panjang tentang mimpi Nabi SAW, Beliau SAW bersabda:  “Kemudian kami berjalan dan sampai kepada suatu bangunan serupa tungku api dan di situ kedengaran suara hiruk-pikuk. Lalu kami tengok ke dalam, ternyata di situ ada beberapa laki-laki dan perempuan yang telanjang bulat. Dari bawah mereka datang kobaran api dan apabila kena nyala api itu, mereka memekik. Aku bertanya, “Siapakah orang itu” Jawabnya, “Adapun sejumlah laki-laki dan perempuan yang telanjang bulat yang berada di dalam bangunan serupa tungku api itu adalah para pezina laki-laki dan perempuan.” (Shahih: Shahihul Jami’us Shaghir no: 3462 dan Fathul Bari XII: 438 no: 7047).
  6. Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang hal yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam Neraka, beliau menjawab: Mulut dan kemaluan. (At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih.”)

Begitu banyaknya peringatan dalam Al Quran dan hadits yang shahih tentang bahaya dan tercelanya zina. Karena itu sudah sepatutnya kita menghindari zina. Dan sebaiknya kita memulainya dengan menjaga pandangan kita, menjaga cara dan nada bicara kita. Ini yang sering kita abaikan dalam keseharian kita.  Perhatikan firman Allah SWT berikut ini :  “….Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik” (QS Al Ahzab [33] : 32)

Dan karena ujung pangkal perbuatan zina yang keji ini, adalah dari pandangan mata, maka Allah SWT lebih mendahulukan perintah untuk memalingkan pandangan mata  sebelum perintah untuk menjaga kemaluan,  karena banyak musibah besar yang asal  mulanya adalah dari pandangan.  Seperti  kobaran api yang besar asalnya adalah dari percikan  api yang kecil. Mulanya hanya pandangan, kemudian hayalan, kemudian langkah nyata,  kemudian terjadilah musibah yang merupakan  kejahatan besar (zina)

Namun kebanyakan dalam pergaulan kita dengan lawan jenis, ada dari kita yang kadang kurang bisa menjaga pandangan dan menjaga nada bicara kita pada lawan jenis kita. Seperti berbicara dengan nada manja dan akrab.  Mungkin sebagian dari mereka merasa bahwa hal-hal semacam itu sudah biasa dalam pergaulan sehari-hari, tapi bisa jadi, mulai dari pembicaran yang akrab itulah akan menimbulkan keinginan untuk lebih dekat lagi.

Oleh karena itu ada yang mengatakan, bahwa  barang siapa yang bisa menjaga empat hal, maka berarti dia telah menyelamatkan agamanya: Al Lahazhat (pandangan pertama ), Al Khatharat (pikiran yang terlintas di benak ), Al Lafazhat (ungkapan yang diucapkan ), Al Khuthuwat (langkah nyata untuk sebuah  perbuatan ).

Karena itu, mulai sekarang, apabila masih ada dari kita yang kurang bisa menjaga jarak kedekatan hubungan dengan lawan jenis kita. Atau menjaga pandangan dan nada serta gaya bicara kita pada lawan jenis. Atau bagi yang dalam menjalin pertemanan, kadang terbiasa berakrab-akraban dengan lawan jenis, mari ubahlah segera. Karena berawal dari pandangan mata dan merasa nyamannya kita dengan seseoranglah, yang bisa menimbulkan perasaan-perasaan yang tidak boleh ada didalam hati kita, khususnya apabila status  kita sudah terikat pernikahan. Sedangkan bagi yang masih lajang, marilah kita membatasi diri kita sesuai dengan yang dianjurkan dalam agama islam, yang mana semua itu, sebenarnya adalah untuk kebaikan kita sendiri.

Dewi Yana

https://jalandakwahbersama.wordpress.com

http://dewiyana.cybermq.com

7 responses to this post.

  1. nice artikel…thanks …!

    Balas

  2. Posted by KangBoed on 13 Juli 2009 at 15:14

    Hmm.. semua di awali dari dalam HATI kita.. jika kita mau melangkah ke dalam DIRI dan mulai menyucikan dan memurnikan HATI.. sehingga TIADA tempat selain ALLAH dalam HATI.. ketika kau mencintai yang lainnya murni karena CINTA kita kepadaNYA.. mulailah dengan mensucikan hati kita… sampai HATI tiadalah berjinah
    Salam Sayang

    Balas

  3. wah …
    nice artikel .

    Balas

  4. Posted by KangBoed on 14 Juli 2009 at 17:14

    ADA SEBUAH DAGING BERNAMA HATI.. JIKA ITU BAIK MAKA SEMUANYA BAIK… JIKA ITU BURUK MAKA SEMUANYA BURUK.. HIDUP KITA HANYA SEKEDAR CUCI CUCI.. MEMBERSIHKAN HATI DARI KOTORAN.. DAN MELEMBUTKANNYA DENGAN GETARAN
    SALAM SAYANG

    Balas

    • Assalamu’alaikum wr wb

      Terima kasih komentarnya Kang Boed, mudah-mudahan kita termasuk orang yang selalu bisa menjaga hati dan segera membersihkannya bila ternyata ada penyakit hati, amin.

      Terima kasih komentarnya Riffy dan Angga Chen.

      Wa’alaikum salam wr wb
      Dewi Yana

      Balas

  5. Posted by kidungjingga on 14 Juli 2009 at 19:18

    assalamu’alaikum wr.wb
    salam kenal juga ya mba.. makasih udah jalan2 ke tempat saya

    Balas

  6. Zina termasuk Dosa Besar…
    Tobatan Nasuha…solusinya..?!

    Balas

Tinggalkan Balasan ke abrus Batalkan balasan