Shalat Sunnah Rawatib

Shalat sunnah rawatib, yang dimaksud dengan shalat sunnah rawatib, yaitu shalat-shalat yang dilakukan Rasulullah Saw atau dianjurkan bersama shalat wajib, baik sebelum maupun sesudahnya. Ada yang mendefinisikannya dengan shalat sunnah yang ikut shalat wajib (Shahîh Fiqhis-Sunnah, Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, al-Maktabah at-Taufiqiyyah, Mesir, tanpa cetakan dan tahun {1/372} )

Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab dari seorang hamba adalah shalatnya. Apabila bagus maka ia telah beruntung dan sukses, dan bila rusak maka ia telah rugi dan menyesal. Apabila kurang sedikit dari shalat wajibnya maka Rabb ‘Azza wa jalla berfirman: “Lihatlah, apakah hamba-Ku itu memiliki shalat tathawwu’ (shalat sunnah)?” Lalu shalat wajibnya yang kurang tersebut disempurnakan dengannya, kemudian seluruh amalannya diberlakukan demikian” (HR At-Tirmidzi No. 413 dan Ibnu Majah No. 1425. Dishahihkan Al-Albani dalam shahih Al-Jami Ash-Shaghir No. 2020)

Dari hadits tersebut, maka jelaslah betapa shalat sunnah rawatib memiliki peran penting, yakni untuk menutupi kekurangsempurnaan shalat wajib kita. Terlebih lagi harus diakui sangat sulit mendapatkan kesempurnaan tersebut, sehingga Rasulullah Saw bersabda : “Sesungguhnya seseorang selesai shalat dan tidak ditulis kecuali hanya sepersepuluh shalat, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya sepertiganya, setengahnya” (HR. Abu Daud dan Ahmad)

Dengan mengetahui kedua hadits tersebut diatas, maka tidak inginkah kita mempunyai tabungan shalat sunnah, yang bisa melengkapi kekurangan shalat fardhu kita? Apalagi setelah kita mengetahui, bahwa kelak, yang paling pertama di hisab dari kita, adalah shalat kita? Tidak takutkah kita, apabila ternyata kita tidak punya tabungan shalat sunnah, sedangkan shalat fardhu kita juga banyak kekurangannya? Hal ini hanya kita, yang bisa menjawabnya dengan jujur, karena hanya diri kita sendiri yang tahu, bagaimana shalat kita selama ini. Dan bila ternyata kita temukan bahwa shalat fardhu kita masih banyak bolongnya, shalat sunnah kita pun masih sangat sedikit sekali, maka segeralah perbaiki, mumpung kita masih hidup di dunia ini, masih ada kesempatan untuk memperbaiki semua.

Di antara hadits yang menunjukkan keutamaan shalat sunnah secara umum ialah:

1. “Tidaklah seorang muslim shalat karena Allah setiap hari dua belas raka’at shalat sunnah, bukan wajib, kecuali akan Allah membangun untuknya sebuah rumah di surga (HR Muslim)

2. “Ummu Habibah berkata, Rasulullah Saw bersabda : ”Barang siapa yang shalat dua belas raka’at maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga; empat raka’at sebelum Zhuhur dan dua raka’at setelahnya, dua raka’at setalah Maghrib, dua raka’at sesudah ‘Isya`, dan dua raka’at sebelum shalat Subuh.” Dalam riwayat lain dengan lafazh : “Barang siapa yang terus-menerus melakukan shalat dua belas raka’at, maka Allah membangunkan baginya sebuah rumah di surga” (HR An Nasa’i No. 1804)

3. Riwayat ini menunjukkan sunnahnya dibiasakan secara rutin agar kita mengerjakan shalat dua belas raka’at tersebut setiap hari. Sehingga, siapapun yang membiasakan diri melakukan sunnah-sunnah Rawatib ini, ia termasuk dalam keutamaan tersebut. Dan ini dikuatkan dengan perbuatan Rasulullah Saw , sebagaimana tersebut dalam hadits Ibnu ‘Umar berikut ini : “Aku hafal dari Nabi Saw sepuluh raka’at: dua raka’at sebelum Zhuhur dan dua raka’at sesudahnya, dua raka’at setelah Maghrib, dua raka’at setelah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shalat Subuh. Dan ada waktu tidak dapat menemui Nabi Saw. Hafshah menceritakan kepadaku, bila muadzin beradzan dan terbit fajar, beliau Saw shalat dua raka’at.” (HR Al-Bukhari, kitab Tahajjud, Bab: ar-Rak’atain Qablal-Zhuhur (no. 1180), dan Muslim, kitab Shalat al-Musafirin wa Qashruha, Bab: Fadhlus-Sunan ar-Ratibah (no. 729).
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim terdapat tambahan lafazh.)

4. Aku mendengar Rasulullah Saw bersabda “Barang siapa yang menjaga empat raka’at sebelum Zhuhur dan empat raka’at setelahnya maka Allah mengharamkannya dari neraka.” (HR at-Tirmidzi, kitab ash-Shalat (no. 428), Ibnu Majah, kitab ash-Shalat (no. 428), Abu Dawud, kitab ash-Shalat, Bab: al-Arba’ Qablal-Zhuhri wa Ba’daha (no. 1269) dan Ibnu Majah, kitab ash-Shalat was-Sunnah fiha, Bab: Mâ Jâ-a fiman Shalla Qablal-Zhuhri `Arba’an wa Ba’daha `Arba’an (no. 1160). Dishahihkan Syaikh al-Albani dalam Shahîh Sunan Ibni Majah (1/191).

Lakukanlah juga shalat sunnah lainnya, seperti Tahajut, Taubat Dhuha dan Witir, serta lakukan juga puasa sunnah. Teman-teman, mari kita isi malam-malam yang masih tersisa dari usia kita yang sekarang ini untuk mengingat Allah dengan menjalankan shalat sunnah tahajud dan shalat sunnah yang lain di sepertiga malam terakhir. Ingatlah bahwa hidup di dunia hanyalah sementara, kehidupan di akhiratlah yang kekal. Karenanya, kita perlu mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Lakukan segala amalan wajib dan sunnah dengan penuh kesungguhan. Bila kita sungguh-sungguh melakukannya dengan kesungguhan hati, InsyaAlllah, Allah akan membantu kita dalam melaksanakannya, memberikan kita semangat, keringanan dan kenikmatan dalam menjalankannya.

Dewi Yana

90 responses to this post.

  1. jangan mementingkan sunnah jika kewajiban terbengkalai

    Balas

  2. yang sulit tuh, memperaktekan dalil – dalil yang ada. memang butuh pembiasaan yang sering dilalukan

    Balas

  3. kalau shalat di rumah, saya jarang melakukan shalat sunat rawatib. tapi kalau di mushalla,masjid ya shalat sunat seperti orang pada umumnya. wah, berarti pamer dong….ah..nggak urusan 😆

    Balas

  4. Assalammualaikum Wr. Wb
    hingga saat ini saya belum bisa menunaikan Ibadah shalat sunnah rawatib entah kenapa saya masih terpaku dengan yang 5 waktu saja Mba Dewi 😦

    Balas

  5. salam bahagia, apapun bentuk ibadah kuncinya adalah ikhlas. Terima kasih atas dahwahnya

    Balas

  6. terima kasih Mbak Dewi atas artikelnya. Saya ijin print ya.
    Salam sukses selalu 🙂

    Balas

  7. Betul sekali, mudah-mudahan jadi pendorong buat saya untuk menjalankan sholat sunnah rawatib dengan teratur biasanya kalo sholat berjamaah saja saya melakukan sholat sunnahnya

    Balas

  8. Kata ustadz saya; Sholat sunnah bisa menjadi penyempurna sholat-sholat wajib yang mungkin ketika kita mengerjakannya kurang sempurna.

    Balas

  9. Kata ustadz saya; sholat sunnah bisa menjadi penyempurna sholat-sholat wajib yang mungkin kurang sempurna ketika kita mengerjakannya.

    Balas

    • ata ustadz saya; sholat sunnah bisa menjadi penyempurna sholat-sholat wajib yang mungkin kurang sempurna ketika kita mengerjakannya.
      ==============================
      Lho kok bisa yah ???????
      Di tempat saya sampurna itu ….??????
      sampurna itu ….??????

      ah… apa yah ?
      ROKOK kayanya (ssssst ga boleh iklan rokok disini)

      Balas

  10. komen saya kok hilang terus, Mbak?

    Balas

  11. Ustad saya bilang; Sholat sunnah bisa menjadi penyempurna sholat wajib yang mungkin kurang sempurna ketika kita mengerjakannya.

    Balas

  12. Posted by nidauljannah on 7 November 2009 at 21:31

    Assalamu’alaikum
    Postingan yg bagus umi.

    Rabiah Ibnu Malik al-Islamy Radliyallaahu ‘anhu berkata: Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam pernah bersabda padaku: “Mintalah (padaku).” Aku menjawab: Aku memohon dapat menyertai baginda di syurga. Beliau bertanya: “Apakah ada yang lain?” Aku menjawab: Hanya itu saja. Beliau bersabda: “Tolonglah aku untuk mendoakan dirimu dengan banyak sujud (sholat sunnah) .” Diriwayatkan oleh Muslim.

    Saudaraku janganlah kita merasa cukup dengan apa yg telah kita kerjakan (dlm masalah ibadah)
    Mari kita hiasi hari2 kita dengan ibadah & ibadah.

    NB : tambahan dikit : sholat sunnah sangat dianjurkan dikerjakan dirumah, karena Allah memerintahkan kita agar jgn sampai rumah kita seperti kuburan (tdk dgunakan unt sholat).
    adapun sholat fardhu (wajib) maka wajib bagi laki2 berjama’ah dimasjid, krena bedasarkan hadits2 Rosululloh yg berupa ancaman2 bagi yg meningglkan sholat berjama’ah dmasjid.

    Balas

  13. dan sholat sunah adalah penyempurna dari sholat wajib

    Balas

  14. Saya sendiri belum bisa secara rutin melaksanakan Shalat sunnah rawatib, Tapi Insya Allah Shalat Wajib akan Selalu saya Jaga. O ya Linknya udah dipasang Mbak.

    Balas

  15. Terima kasih atas petuahnya mba’, sayangnya saya sendiri hingga saat ini masih sulit untuk melakukan sunah rawatib tsb. Ada saja alasan dalam hati ini.

    Balas

  16. Salam ta’aruf. Matur syukron atas postingannya, posting yang mendidik.

    Balas

  17. Kadang suka heran juga.. kalau shalat sunah kok suka lebih cepet dari yag wajib ya….. apa sobat juga gitu ???

    Balas

  18. terima kasih pencerahannya, mbak yana. semoga kita senantiasa mendapatkan bimbingan langsung dari Allah sehingga bisa menjalankan shalat sunnah rawatib selain shalat fardlu. amiiin.

    Balas

  19. Tulisan Mbak nampknya berhasil menyemangati saya. Semoga.

    Balas

  20. postingnya menarik dan memberi ilmu nih, saya minta ijin save ya artikelnya.

    Balas

  21. Terima kasih sudah mengajak kita semua melakukan kebaikan dan mengingatkan, untuk melaksanakan shalat sunah rawatib, Insya Allah saya akan mulai membiasakan diri melaksanakannya, karena siapa tahu shalat fardhu saya jurang sempurna. saya ingin saat di hisab nanti, ada shalat sunah saya yg melengkapi kekurangan shalat fardhu saya.

    Balas

  22. Alhamdulillah, mendapat siraman ruhani dari bu Ustazah, semoga bisa menjadi pencerahan dan bekal untuk meningkatkan iman serta taqwa

    Balas

  23. saya paling jarang menunaikan ibadah shalat sunat
    makasih telah memberi siraman rohani 🙂

    Balas

  24. yah, komennya ilang euy

    Balas

  25. Semoga saya bisa istiqomah menjalankan sholat sunnah mendampingi sholat wajib. Amiin.

    Balas

  26. jd merenung..mantap! 😀

    Balas

  27. aku udah muali bolong2x nih mba sunnah-nya. parah ya. hikz.. 😦

    Balas

  28. Beberapa postingan teh Dewi saya save, untuk dibaca secara OFF..
    terima kasih pencerahannya.

    Balas

  29. asalamu’alaikum
    Alhamdulillah…
    setiap berkunjung kesini dapat ilmu…
    syukron bu ustad…
    wasalam…

    Balas

  30. askum….
    dapet ilmu lagi…moga kita semua selain rajin solat wajib juga salat sunnahnya…

    Balas

  31. Subhanallah, produktif sekali nulisnya ustadzah…., syukron atas taushiyahnya kali ini….., smoga amalan2 sunah kita bisa menutupi kekurangan2 di amalan wajib kita ya…amin ya robb….

    Balas

  32. teteh,
    mohon doanya agar daku giar melaksanakan wajib, senang melaksanakan sunah

    Balas

  33. Posted by Dangstars on 10 November 2009 at 14:59

    Harap di cek kembali…
    Alamat nya salah bukan hefia tapi herfia…
    Diperbaiki Non…
    He..he…
    Cek deh kolom komen non di blog saya…
    Terimakasih

    Balas

  34. kadang sholat sunnah itu perlu, karena untuk melengkapi sholat kita yang wajib

    Balas

  35. Berbeda suku, berbeda golongan dan agama
    Bhinneka Tunggal Ika kami yang pertama
    Bahu membahu, bimbing saling membimbing
    Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
    ————————————
    selamat hari pahlawan ya..

    Balas

  36. Kalau boleh tahu, sholat sunnah rowatibnya rosululloh itu di rumah apa di masjid mbak? Masalahnya kan sholat sunnah itu lebih baik dikerjakan di rumah agar rumah kita tidak seperti kuburan.

    Balas

    • Assalamu’alaikum,
      Mas Wandi, untuk mengetahui lebih banyak tentang Shalat Nabi Muhammad Saw, coba silahkan download e-book Shalat Nabi Muhammad Saw. di : http://www.ziddu.com/download/1397896/ebOOkshalatnabi.rar.html
      Wanita lebih utama mendirikan shalat di rumah. Tetapi bila di masjid, wanita mendapatkan nilai tambah seperti; pelajaran agama, belajar membaca dan menela’ah Al Quran dan lain-lain, maka sebaiknya shalat di masjid, dengan syarat jangan sampai melalaikan kewajiban rumah tangga. Kalau bagi pria, sebaiknya shalat di Masjid.

      Untuk Kang Achoey El Haris, terima kasih atas artikelnya bukunya.

      Untuk Kang Dadang, Alhamdulillah, bukunya sudah sampai dan terima kasih, untuk artikel yang mau dibuat.

      Untuk teman-teman lain, yang bukunya belum sampai, mungkin ada keterlambatan di kantor posnya, semoga bisa segera diterima, amin

      (Dewi Yana)

      Balas

  37. patut direnungi, menjalankan kembali sholat dhuha saya yang terbengkalai

    Balas

  38. Assalamualaikum, cuma menyapa bu ustadz pagi hari sambil membaca renungan2 yang membuka mata hati di blog ini bu, trims semoga sukses selalu Wassalam

    Balas

  39. Nanya lagi nih mba…
    Sholat wajib ‘kan wajib di-qadha… trus bagaimana dengan shalat sunat rawatib ini, apakah harus di-qadha juga? Soalnya saya baru dengar hal ini beberapa hari yg lalu… thanks ya mba… 🙂

    Balas

  40. Selamat pagi, mengunjungi dikala sinarnya matahari mencerahkan suasana hati semua ^_^…V Salam D3pd! Saya kadang bingung dengan shalat rawatib, tapi saya akan selalu mempelajarinya. Makasih

    Balas

  41. Ibadah sunah yang perlahan telah terkikis oleh kesibukan duniaku.
    terima kasih mbak dewi telah ingatkan diri ini.

    Balas

  42. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Adem banget deh masuk BLOG ini, salam kenal Mba…
    Banyak Nasihat-nasihat di dalamnya.

    Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Balas

  43. salam
    mampir lagi mbak…
    ustad ucup pernah bilang jika kita mampu mengerjakan shalat sunnah maka kerjakanlah. jika tidak lakukan amalan-amalan kecil yang bermanfaat.
    keep produktif…

    Balas

  44. komen lagi ah…..

    Balas

  45. Assalamu’alaikum,
    Kunjungan silaturahim teh Dewi,

    Balas

  46. “Barang siapa yang menjaga empat raka’at sebelum Zhuhur dan empat raka’at setelahnya maka Allah mengharamkannya dari neraka.” Aku baru tahu ini. Wah sayang ya karena sering kusia-siakan.

    Balas

  47. Teh Dewi buku belum saya terima, Insya Allah nanti kalo sudah sy terima akan langsung sy informasikan ke teh Dewi, Terima kasih.

    Balas

  48. jazakillah mengingatkan…..

    saling mengingatkan
    kadang karena kita lupa
    bisa jadi kita sebelumnya tahu
    tapi
    saling mengingatkan biar mau
    MELAKUKAN>…..

    inspiratif bgt…
    umar hakim

    Balas

  49. seringkali harus di paksakan sehinga menjadi kebiasaan. Tulisan ini untuk menguatkan kembali bagi aku yang masih lemah dalam sholat rawatib

    Balas

  50. Kalo subuh suka keduluan komat… jadi gak keburu rawatibnya.. :mrgreen:

    Balas

  51. Posted by Dangstars on 13 November 2009 at 14:02

    Alhamdulillah..
    Bukunya sudah saya terima…
    Ijin tulisArtikel yah…dapet hadiah gitu…

    Balas

  52. Posted by Dangstars on 13 November 2009 at 14:03

    Terimakasih Non

    Balas

  53. artikel yg bermanfaat sekali mbak, trimakasih sdh berbagi ilmunya dengan kita semua…
    [assalamu’alaikum]

    Balas

  54. kata guru saya,sholat sunah juga menyempurnakan sholat wajib juga kan ya?

    Balas

  55. saya masih berusaha menjalankan sunahnya dan tanpa meninggalkan wajibnya…

    Balas

  56. matur nuwun pencerahanya

    Balas

  57. Alhamdulillah, terimakasih sudah diingatkan mba :).
    salam kenal

    Balas

  58. Perlu diingat : “Barang siapa yang menganggap enteng perbuatan sunat maka dikhawatirkan dia akan menganggap enteng perbuatan wajib”
    Artinya : Kalo seseorang telah gegabah dan tidak mementingkan shalat sunat maka dikawatirkan diapun akan gegabah dan tidak mementingkan shalat Wajib.
    Naudzubillah

    Balas

  59. hanya terkadang saja…
    salahkah jika ibadah menggunakan moody?

    Balas

  60. sulit memang melaksanakan sholat rawatib karena banyak yg menganggap hanya amalan sunah sja,
    padahal benar apa yang dituliskan dalam artikel ini banyak manfaat dan keutamaan mengrjakan salaat rawatib.
    harus ada niat dan keinginan yg kuat serta usaha yg istiqomah agar Qta bisa melaksanakannya..

    Balas

  61. Shalat sunah sebelum Subuh nilainya melebihi dunia beserta isinya
    Subhanallaah………..
    Kunjungi juga blog saia yang lain di http://rizaherbal.wordpress.com/

    Balas

  62. Posted by andipeace on 16 November 2009 at 19:51

    assalamu’alaikum
    jujur saja saya jarang manunaikan sholat sunnah rowatib,sama halnya mas haris..namun disholat wajib 5 waktu ini juga sedang berusaha menjalankannya.

    Balas

  63. Posted by Siti Fatimah Ahmad on 17 November 2009 at 00:02

    ASSALAAMU’ALAIKUM..

    KEPADA SAHABATKU… SAMBUTLAH UCAPAN DARIKU. SERANGKAI KATA PENGGANTI DIRI. UNTUK MENYAMBUT HARI PERTEMUAN YANG BESAR. JARI SEPULUH KU SUSUN JUGA. AGAR KESALAHAN DIAMPUN SEMUA. TANDA IKHLAS PERSAHABATAN KITA.

    SALAM DUNIA, SALAM SEMUA, SALAM HARI RAYA EIDUL ADHA DAN SALAM PERPISAHAN “BERJARAK” DARI SAYA DI BANGI, MALAYSIA.

    -SITI FATIMAH AHMAD-

    Balas

  64. ALhamdulilah insYa Allah teh..
    sekaran9 la9i berusaha keras untuk men9hidupkan malam2..
    [ ne sejak pasca ramadhan kok jadi maleeesss ban9eed yah 😦 ]

    makasi yah teh 🙂

    Balas

  65. Silakan yang wajib…dan ditambahi amal dgn yang sunah
    Salam

    Balas

  66. Salam D3pd (tukeran link) dan selamat sore…

    Balas

  67. Assalamu’alaikum.
    teh dewi, Alhamdulillah setelah beberapa hari menanti, buku Cukuplah ALLAH sudah saya terima,
    semoga silaturahim tetap terjalin.
    wassalam

    Balas

  68. Bismillah ….

    Balas

  69. Assalamu’alaikum.
    Alhamdulillah setiap berkunjung kesini selalu disuguhkan pencerahan.Insya Allah semoga kita semua diermudah untuk melaksanakan sholat

    Balas

  70. assalamu’alaikum….
    salam kenal mbak,..trimakasih, buku2 mbak memotivasi saya..
    semoga sy bisa segera mnyelesaikan buku saya…amien,,,

    -muslim ar-rajhiey-

    Balas

  71. mf comment mbak yana tadi kereject,,,
    silahkan comment lg if you don’t mind…
    oya,bukan pak mnggilnya tp dek,,,

    Balas

  72. Jika kita sudah bisa mencambuk hati kita untuk mendirikan sholat tahajud, Dhuha….enak sekali rasanya….Ketinggal sehari, ada yang aneh 😀

    Balas

  73. makasih suda mengingatkan lagi mbak dewi..
    pengen mencoba konsisten shalat sunat rawatib di tahun ini..mudah2 bisa istiqomah..
    mohon doanya ya mbak..

    Balas

  74. Dengan dasar keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, semua bisa dilakukan dengan ikhlas. Tapi jika keimanan dan ketaqwaan masih mengambang, maka akan terasa menjadi beban. Dengan meensyukuri nikmat Iman dan Islam yang merupakan nikmat yang tertinggi diantara nikmat-nikmat lain yang takan terhitung jumlahnya.

    Balas

Tinggalkan Balasan ke dykapede Batalkan balasan