HATI-HATI TERHADAP PERBUATAN ZALIM

Kezaliman terbagi dua, yaitu menzalimi diri sendiri, dan menzalimi orang lain. Menzalimi diri sendiri ada dua bentuk yaitu syirik dan perbuatan dosa atau maksiat. Menzalimi orang lain adalah menyakiti perasaan orang lain/ aniaya, mensia-siakan atau tidak menunaikan hak orang lain yang wajib ditunaikan.  Zalim  secara istilah mengandung pengertian “berbuat aniaya/celaka terhadap diri sendiri atau orang lain dengan cara-cara bathil yang keluar dari jalur syariat Agama Islam”.

Diantara perbuatan-perbuatan zalim yang  mengotori hati yaitu, sombong, dengki (tidak suka terhadap kebahagian orang lain), ghibah (membicarakan keburukan orang lain), fitnah (menuduh tanpa bukti yang kuat), adu domba (bermuka dua), dusta (bohong), ujub (bangga diri dengan merendahkan orang lain), dan lain sebagainya.  Dalam pergaulan dan interaksi kita dengan orang lain, sebaiknya benar-benar menjaga perkataan dan sikap kita agar tidak menyinggung dan menyakiti persaan orang lain, apalagi sampai berbuat zalim. Kalau kita tidak sengaja melakukan kesalahan kepada orang lain saja, kita harus segera minta maaf, terlebih lagi bila kita dengan sengaja melakukannya.

Allah SWT telah mengingatkan dalam Al Qur’an bahwa setiap perbuatan yang kita lakukan akan mendapat balasan dari-Nya, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al Zaljalah : 7-8  “Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar  dzarahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya juga“.

Yang lebih berbahaya lagi, apabila kita menyakiti seseorang dan orang tersebut tidak ikhlas, serta berdoa memohon kepada Allah, mengadukan kezaliman yang menimpanya dan memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah. Serta dalam doanya, ia menyatakan bahwa ia tidak ikhlas atas perbuatan zalim yang dilakukan seseorang, maka tunggu saja, keadilan dari Allah, pasti akan mendatangi orang yang telah menzaliminya, entah itu didunia ini atau diakhirat kelak. (lihat hadits No. 4 di bawah, tentang perbuatan zalim yang tidak dibiarkan oleh Allah SWT, yaitu kezaliman yang dilakukan seorang terhadap orang lain).

Allah SWT tidak suka terhadap perbuatan zalim, perhatikan firman-Nya berikut ini : “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka; dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS Ali Imran [3] : 57). 

Dan perhatikan juga firman-Nya yang lain: “Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim”. (QS. Asy Syuura [42] ; 40)

Berikut beberapa ayat-ayat Al Quran tentang larangan dan akibat dari perbuatan zalim

  1.  “Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka) . Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim,” (QS. Al A’raaf  [7]: 41)
  2.  “Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada Penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Tuhan kami menjanjikannya kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (azab) yang Tuhan kamu menjanjikannya (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian seorang penyeru (malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim” (QS : Al A’raaf [7 ] : 44)
  3. Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS Al Qashash  [28]:59)
  4. Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman…….” (QS. Yunus [10]:13)
  5. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu pelajaran bagi kaum yang mengetahui.” (QS. An Naml [27]:52)
  6. 6.      Zalim merupakan perbuatan yang di larang oleh Allah SWT dan termasuk dari salah satu dosa-dosa besar. Manusia yang berbuat zalim akan mendapatkan balasan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat kelak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an Surah Asy-Syura : 42   “Sesungguhnya dosa besar itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih“.
  7. Allah SWT melarang perbuatan zalim, sebagaimana tertulis dalam firman-Nya di Surah Ibrahim ayat 42-45 :  “Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mangangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim: “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan.”.

Berikut beberapa hadits Rasulullah SAW tentang larangan berbuat zalim :

  1. Dari Abu Dzar Al-Ghifari ra dari Nabi SAW bersabda meriwayatkan firman Allah ‘azza wa jalla, berfirman, Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku mengharamkannya pula atas kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-hambaKu, kalian semua tersesat, kecuali orang yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah itu kepada-Ku, niscaya kuberikan hidayah itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian lapar, kecuali orang-orang yang aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku berikan makanan itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian adalah orang-orang tidak berpakaian, kecuali orang-orang yang telah Kuberi pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku berikan pakaian itu kepadamu. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian senantiasa berbuat dosa di malam dan siang hari sedangkan Aku akan mengampuni semua dosa, maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian semua. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian bermanfaat bagi-Ku. Wahai hamba-hambaKu, sesungguhnya kalian semua tidak akan dapat mendatangkan bahaya bagi-Ku sehingga tidak sedikit pun kalian dapat membahayakan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun jin, semuanya bertakwa dengan ketakwaan orang yang paling takwa di antara kalian, hal itu tidak menambah sedikit pun dalam Kerajaan-Ku. Wahai hamba-hambaKu, andaikan kalian semua dari yang awal sampai yang terakhir, baik dari bangsa manusia maupun bangsa jin, berdiri di atas satu dataran lalu meminta apa pun kepada-Ku, lalu aku penuhi semua permintaan mereka, hal itu sedikit pun tidak mengurangi kekayaan yang Aku miliki, hanya seperti berkurangnya air samudra ketika dimasuki sebatang jarum jahit (kemudian diangkat). Wahai hamba-hambaKu, semua itu perbuatan kalian yang Aku hitungkan untuk kalian, kemudian Aku membalasnya kepada kalian. Maka barang siapa mendapatkan kebaikan, hendaklah ia memuji Allah, dan barang siapa mendapatkan selain itu, hendaklah ia tidak mencela kecuali dirinya sendirinya.” (HR. Muslim)
  2. Dari Anas r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda : “Hendaklah kamu menolong saudaramu yang menganiaya dan yang teraniaya“, sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, (benar) aku akan  menolong apabila ia dianiaya, maka bagaimana cara menolongnya apabila  ia menganiaya?” . Beliau menjawab: “Engkau cegah dia dari (perbuatan)  penganiayaan, maka yang demikian itulah berarti menolongnya” (HR. Bukhari)
  3. Dari Abi Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda: “Tahukah kamu siapa yang  bangkrut itu?“, mereka (sahabat) berkata: “Ya Rasulullah, orang yang  bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya kesenangan dan uang”  (kemudian) Rasulullah menjawab: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari  umatku ialah orang yang datang (pada hari kiamat) membawa pahala  sholat, zakat, puasa dan haji. Sedang (ia) pun datang (dengan membawa  dosa) karena memaki-maki orang, memukul orang, dan mengambil harta  benda orang (hak–hak orang), maka kebaikan-kebaikan orang (yang  menzalimi) itu diambil untuk diberikan kepada orang-orang yang  terzalimi. Maka tatkala kebaikan orang (yang menzalimi) itu habis,  sedang hutang (kezalimannya) belum terbayarkan, maka diambilkan kajahatan-kejahatan dari mereka (yang terzalimi) untuk di berikan  kepadanya (yang menzalimi), kemudian ia (yang menzalimi) dilemparkankedalam neraka (HR. Muslim)
  4. Rasulullah SAW bersabda, “Kezaliman itu ada 3 macam: Kezaliman yang tidak diampunkan Allah, Kezaliman yang dapat diampunkan Allah, dan kezaliman yang tidak dibiarkan oleh Allah. Adapun kezaliman yang tidak diampunkan Allah adalah syirik, firman Allah SWT: “Sesunggahnya syirik itu kezaliman yang amat besar!”, adapun kezaliman yang dapat diampunkan Allah adalah kezaliman seseorang hamba terhadap dirinya sendiri di dalam hubungan dia terhadap Allah, TuhannyaDAN KEZALIMAN YANG TIDAK DIBIARKAN ALLAH ADALAH KEZALIMAN HAMBA-HAMBA-NYA DI ANTARA SESAMA MEREKA, KARENA PASTI DITUNTUT KELAK OLEH MEREKA YANG DIZALIMI.”  (HR. al-Bazaar & ath-Thayaalisy)
  5. Apabila kita berbuat salah terhadap orang lain, kita harus segera minta maaf,  selagi kita masih hidup dan untuk memperingan siksa di akhirat nanti. Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi SAW bersabda:Siapa yang merasa pernah berbuat aniaya kepada saudaranya, baik berupa kehormatan badan atau harta atau lain-lainnya, hendaknya segera meminta halal (maaf) nya sekarang juga, sebelum datang suatu hari yang tiada harta dan dinar atau dirham, jika ia punya amal shalih, maka akan diambil menurut penganiayaannya, dan jika tidak mempunyai hasanat (kebaikan), maka diambilkan dari kejahatan orang yang dianiaya untuk ditanggungkan kepadanya.” (HR. Bukhori, Muslim)

Setelah kita mengetahui bahayanya perbuatan zalim yang dapat membuat kita menjadi seorang hamba yang bangkrut di akhirat kelak, marilah kita selalu menjaga diri kita,  agar tidak berbuat zalim terhadap sesama.

Dewi Yana

https://jalandakwahbersama.wordpress.com

http://dewiyana.cybermq.com

26 responses to this post.

  1. aku tak perlu berkomentar apa2…
    karena yang ditulis adalah kebenaran..

    Sungguh bermanfaat sekali, terima kasih atas kunjungannya

    Salam

    Balas

  2. Posted by KangBoed on 3 Agustus 2009 at 22:12

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku tersayang

    SIPMBAKE.. sungguh tiada dan sedikit yang menyadari.. mulut berkata hati tiada bersambung dan akhirnya buruklah tindakannya

    Balas

  3. mudah2an kita bukanlah orang yang terzalimi dan menzalimi…
    sungguh itu sesuatu yang merugikan orang lain dan diri sendiri
    hidup ini akan selalu indah dan selalu damai jikala semua umat manusia tidak ada yang saling manzalimi antara satu dengan yang lainnya….selamat malam dan semoga selalu dalam lindunganNYA amien….

    Balas

  4. Doa orang yang terzhalimi makbul, ketika di zhalimi maka berdoa yang sebanyak – banyaknya.
    Moga kita tak menzholimi diri dan saudara kita. walau hanya dalam sebuah kata sekalipun.

    Balas

  5. Berusaha untuk tetap berlaku biasa aja dan semoga tidak membuat orang yang kenal kanglurik menjadi terdzolimi….
    Info yang bermanfaat…

    Balas

  6. benar-benar postingan yang sangat bagus dan bermanfaat serta patut untuk dicontoh. mari teman-teman semua, sebisa mungkin hindarilah perbuatan zalim yang merugikan orang lain.

    Balas

  7. Posted by irma basri on 4 Agustus 2009 at 14:03

    Semua tulisan di blog ini luar biasa, langsung tepat kesasaran/keseharian hidup. Seperti tulisan jangan membicarakan aib org lain, ghibah yg berkembang menjadi fitnah, dll, semua sangat menggugah kesadaran (khususnya saya).Terimakasih telah mengingatkan dan menyadarkan, semoga Alloh swr membalas kebaikan Mbak berlipat ganda,amin.

    Balas

  8. assalamualaikum,
    tulisan yang menarik mbak, sy perlu belajar banyak.
    wassalam

    Balas

  9. Terima kasih atas tulisannya.
    Menarik banget.

    Balas

  10. assalamualaikum,

    “Kezaliman terbagi dua, yaitu menzalimi diri sendiri, dan menzalimi orang lain. Menzalimi diri sendiri ada dua bentuk yaitu syirik dan perbuatan dosa atau maksiat. Menzalimi orang lain adalah menyakiti perasaan orang lain/ aniaya, mensia-siakan atau tidak menunaikan hak orang lain yang wajib ditunaikan”. salah satu penggalan tulisan yang dapat saya jadikan sebuah perenungan….
    sungguh bermanfaat. ditunggu lagi tulisan2 yang lainnya..

    Jazakumullahu khairan

    Balas

  11. tulisan yang sangat bermanfaat

    Balas

  12. sepakat, dosa yang paling cepat adzabnya adalah kezaliman. karena do’a orang yang dizalimi, pasti dikabulkan.

    Balas

  13. Posted by KangBoed on 5 Agustus 2009 at 08:23

    ketika kita menzalimi yang lainnya sesungguhnya kita sedang menzalimi diri sendiri.. karena sesungguhnya semua adalah berasal dari yang satu.. yayaya.. hanya bagi yang benar mengenal dirinya
    Salam Sayang Sahabatku

    Balas

  14. menakutkan banget…
    merenung mode on

    terimakasih banyak atas informasinya..
    saya download ya mbak?
    buat dibaca dirumah.

    Balas

  15. semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan menzalimi dan terzalimi

    Balas

  16. setiap saat kita mesti kudu wajib harus menjaga lisan, perbuatan, penglihatan dan pendengaran kita agar kita terhindar dari menzolimin orang lain.

    Balas

  17. makasih ya atas pencerahannya…,

    Balas

  18. Posted by KangBoed on 5 Agustus 2009 at 17:30

    Mampir di sore hari melihat saudara seperjalanan.. dalam CINTA dan KASIH SAYANGNYA.. perhalus dan perhalus terus frekwensi hati.. apa yang dipahami harus diketemukan frekwensi bathiniahnya
    Salam Sayang Selalu

    Balas

  19. terima kasih atas ilmunya.
    maaf link nya belum tersambungkan, belum sempat, nanti diusahakan

    Balas

  20. haddiiirrr…
    Ass… mbak 🙂
    maaf lom bisa komenx bacanya juga ntar aja 🙂
    masih fast reading dulu 🙂
    cu..

    Balas

  21. pokoknya ndak jenuh baca tulisan ini..puas…aku hadir lagi

    Balas

  22. Dzalim merugikan diri sendiri dan orang lain meski terkadang diperbuat dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan buat diri sendiri.
    Semoga kita semua terhindar dari perbuatan dzalim.

    Balas

  23. Zalim = Neraka

    Balas

  24. wewww…. islam banged ne.
    nuansa surga*

    Balas

  25. Perihal Zalim…tepatkah yang saya sampaiakan dlm postingan terlampir..?

    MEROKOK … PERBUATAN ZALIM..?!

    Sepulang sholat Jum’at kemaren saya membawa 1 lembar buletin Masjid, kembali artikelnya membahas tentang rokok. Rokok dan merokok…semua orang pasti tahu. Namun merokok adalah perbuatan zalim, …mungkin banyak orang yang tidak tahu. Itulah yang akan kita bahas, benarkah argumentasi buletin itu?

    Jangankan memikirkan bahwa merokok adalah perbuatan zalim, dari segi dampak ekonomi keluarga saja… bahkan orang tidak sadar berapa banyak uang per tahun yang harus mereka keluarkan untuk biaya rokok. Apapun tingkat ekonominya, bahkan seorang pemulung dengan rumah gerobaknya, bisa menghabiskan Rp.3 juta/tahun – hanya untuk rokok!

    Itu pemulung, … bagaimana dengan perokok dari kalangan ekonomi lebih mapan, mulai dari ekonomi menengah keatas atau konglomerat perokok cerutu? Hari-hari merokok habis 1 bungkus atau lebih? Berapa dana pribadi yang mereka habiskan kalau rokoknya sigaret atau Cerutu? Dampak ekonomi dapat dilihat pada :
    http://abrus.blogdetik.com/2009/02/04/su…

    Lihat saja Si Perokok yang telah berumah tangga dan punya anak telah duduk di SD, diam2 ia telah membentuk generasi asbak rokok. Bayangkan, sang anak selalu dijejali asap rokok sejak balita sampai menginjak usia 9 tahun. Si anak telah menyaksikan ratusan ribu kali sang ayah merokok.

    Waktu si anak di kelas 6 SD ditawari rokok oleh perokok lain, dijamin ia akan langsung akrab dengan rokok. Sebab dari bayi, bahkan sejak dalam kandungan bunda telah kenal asap rokok, sang ayah telah mengkader perokok baru. Kalau si anak kelak jadi perokok berat, tentu tidak ada yang aneh … apalagi air cucuran atap jatuhnya tidak jauh-jauh… Bisakah dikatagorikan si ayah telah menzalimi anak kandungnya sendiri..?!

    Coba kita renungkan, … asap rokok yang mengandung nikotin bila ditiupkan ke kapas warnanya menjadi kuning. Ambil saja, 1 batang rokok yang diisap perokok akan mengasapi paru-paru plus organ tubuh lain (+/-) 15 kali hirupan zat yang penuh racun (nikotin). Bila sehari merokok 12 batang, maka alat bernapas itu telah diracuni (+/-) 66.000 kali per tahun dan andai si perokok 45 tahun merokok, semua organ tubuh telah diracuni (+/-) 3 juta kali.

    Apa jadinya warna paru-paru jika selama 45 tahun diasapi sebanyak 3 juta kali? Warnanya …hitam legam! Apakah itu? … Dua kata … perbuatan zalim! … Nauzubillah minzaliq…

    Balas

  26. Posted by Nisa on 5 Agustus 2011 at 09:14

    Assalamu’alaikum :-), salam kenal..
    Trimakasih posting2nya 🙂 & Alhamdulillah, telah mengingatkan & menambah pengetahuan sy :-),
    Bolehkah sy mengambil tulisan ini untuk diposting di fb ato media lainnya?
    Trims 🙂

    Balas

Tinggalkan komentar