Pengertian jabat tangan menurut Ibn Hajar adalah: “Jabat tangan adalah melekatkan telapak tangan pada telapak tangan yang lain.” (Fathul Bari, 11/54)
Al Hattab (ulama madzhab Malikiyah) mengatakan: “Para ulama kami (Malikiyah) mengatakan: Jabat tangan artinya meletakkan telapak tangan pada telapak tangan orang lain dan ditahan beberapa saat, selama rentang waktu yang cukup untuk menyampaikan salam.” (Hasyiyah Al Adzkar An Nawawi oleh Ali Asy Syariji, hal. 426)
Berikut adalah dalil-dalil dianjurkannya jabat tangan:
- Qatadah bertanya kepada Anas bin Malik: “Apakah jabat tangan itu dilakukan diantara para sahabat Nabi Saw ?” Anas menjawab: “Ya.” (HR. Al Bukhari, 5908)
- Abdullah bin Hisyam mengatakan: “Kami pernah bersama Nabi Saw, sementara beliau memegang tangan Umar bin Al Khattab.” (HR. Al Bukhari 5909)
- Ka’ab bin Malik mengatakan: “Aku masuk masjid, tiba-tiba di dalam masjid ada Nabi Saw. Kemudian Thalhah bin Ubaidillah berlari menyambutku, menjabat tanganku dan memberikan ucapan selamat kepadaku.” (HR. Al Bukhari 4156)
Ketika penduduk Yaman datang, Nabi Saw bersabda: “Penduduk Yaman telah datang, mereka adalah orang yang hatinya lebih lembut dari pada kalian.” Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkomentar tentang sifat mereka: “Mereka adalah orang yang pertama kali mengajak untuk berjabat tangan.” (HR. Ahmad 3/212 & dishahihkan Syaikh Al Albani, As Shahihah, 527)
Berjabat tangan memiliki beberapa Keutaman sbb :
- Terampuninya dosa
- Dari Al Barra’, Nabi Saw bersabda: “Tidaklah dua orang muslim bertemu kemudian berjabat tangan kecuali akan diampuni dosa keduanya selama belum berpisah.” (Shahih Abu Daud, 4343)
- Dari Hudzifah bin Al Yaman, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya seorang mukmin jika bertemu dengan mukmin yang lain, kemudian dia memberi salam dan menjabat tangannya maka dosa-dosa keduanya akan saling berguguran sebagaimana daun-daun pohon berguguran.” (Diriwayatkan oleh Al Mundziri dalam At Targhib dan dishahihkan Syaikh Al Albani dalam As Shahihah, 525)
- Menimbulkan rasa cinta antara orang yang saling bersalaman
- Nabi Saw bersabda: “Maukah kalian aku tunjukkan suatu perbuatan yang jika kalian lakukan maka kalian akan saling mencintai?” yaitu: “Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim 93)
- Menimbulkan ketenangan jiwa
- Menghilangkan kebencian dalam hati
- “Lakukanlah jabat tangan, itu akan menghilangkan kedengkian dalam hati kalian.” (HR. Imam Malik dalam Al Muwatha’ dan didhaifkan oleh Syaikh Al Albani)/
- Berjabat tangan merupakan ciri orang-orang yang hatinya lembut
Tapi tentu saja untuk jabat tangan yang dilakukan antara sesama laki-laki atau sesama wanita.
Tentang berjabat tangan dengan lawan jenis, yang bukan mahrom, ada sebagian yang mengharamkan secara mutlak, sebagian membolehkan dengan bersyarat, bahkan sebagian berpendapat sangat longgar. Tulisan ini bukanlah untuk menghakimi atau memberi kata putus untuk perselisihan pendapat tersebut. Namun tidak lebih dari sebatas usaha untuk menerapkan firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. An Nisa’ {4} : 59)
Berikut beberapa hadits shahih Rasulullah Saw, tentang larangan berjabat tangan dengan yang bukan mahrom:
- Nabi Saw bersabda: “Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan dengan wanita (yang bukan mahram), ucapanku untuk seratus wanita itu sebagaimana ucapanku untuk satu wanita.”(HR. Ahmad 6/357 & disahihkan Syaikh Al Albani dalam As Shahihah, 2/64)
- Dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu ‘anhu, Nabi Saw bersabda: “Kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada dia menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya.” (HR. At Tabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir, 20/212/487 & Ar Ruyani dalam Al Musnad, 2/323/1283)
- Dari Abi Hurairah ra, Nabi Saw bersabda: “Ditetapkan (ditakdirkan) bagi setiap anak Adam bagian dari perbuatan zina. Pasti dia alami dan tidak bisa mengelak. Dua mata zinanya melihat, dua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya berbicara, tangan zinanya menyentuh, kaki zinanya melangkah, hati zinanya berangan-angan, dan kemaluan yang akan membenarkan atau mendustakan itu semua.” (HR. Muslim 6925)
- A’isyah ra mengatakan: “Jika ada wanita mukmin yang berhijrah kepada Nabi Saw, beliau mengujinya, berdasarkan firman Allah dalam surat Al Mumtahanah ayat 10. “Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka… Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan baiat, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah baiat mereka…”Kata A’isyah ra: “Wanita mukmin yang menerima perjanjian ini berarti telah lulus ujian. Sementara jika para wanita telah menerima perjanjian tersebut secara lisan maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kepada mereka: ‘Pergilah, karena aku telah menerima baiat kalian’. Dan demi Allah! Tangan Rasulullah Saw tidak menyentuh tangan wanita (tersebut) sedikitpun. Beliau hanya membaiat dengan ucapan.” (HR. Al Bukhari, 7214)
Zina dapat berawal dari pandangan mata, sentuhan tangan, dan zina adalah haram hukumnya, dan ia termasuk dosa besar yang paling besar. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Israa’: 32)
Sungguh, islam telah memuliakan wanita dan menghormati kedudukan mereka Perhatikan hadits berikut ini “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang perempuan, melainkan si perempuan itu bersama mahramnya” (HR.Bukhari, Muslim dan Ahmad).
Islam melarang laki-laki untuk berduaan tanpa ada orang ketiga karena islam tidak menginginkan terjadinya pelecehan seksual terhadap wanita. Sehingga jadilah mereka wanita-wanita muslimah terhormat dan terjaga kesuciannya. Untuk kaum laki-laki pun islam melarang mereka menyentuh wanita yang bukan mahramnya coba simak hadits ini “Sungguh bila kepala salah seorang ditusuk dengan besi panas, lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR.Thabrani, dalam Mu’jamul Kabir)
Karena itu, mari kita benar-benar menjaga diri, dari segala sesuatu yang bisa mengakibatkan zina, dan bukankah Rasulullah Saw telah memberi contoh yang baik kepada kita dengan tidak berjabat tangan atau tidak menyentuh tangan wanita sedikitpun. Karena seperti tertulis pada hadits diatas, bahwa dar Abu Hurairah ra, Nabi Saw bersabda: “Ditetapkan (ditakdirkan) bagi setiap anak Adam bagian dari perbuatan zina. Pasti dia alami dan tidak bisa mengelak. Dua mata zinanya melihat, dua telinga zinanya mendengar, lidah zinanya berbicara, tangan zinanya menyentuh, kaki zinanya melangkah, hati zinanya berangan-angan, dan kemaluan yang akan membenarkan atau mendustakan itu semua.” (HR. Muslim 6925).
Dewi Yana
Posted by ahmadsopyan on 11 Februari 2010 at 12:14
SubhanaLLoh
Posted by Henny Mulyono on 12 Februari 2010 at 02:56
Fakta yang harus di syukuri untuk para wanita,,, namun banyak wanita yang merasa ini sebuah pengekangan,,, Apakah mereka tidak menyakini bahwa yang Allah Swt tetapkan baik melalui firmanNya ataupun RasulNya adalah hal yang terbaik untuk mereka.
Note: Komentarnya sudah tampil koq di postingan Tips membeli kacamata minus. Syukron..
Posted by dafiDRiau on 17 Februari 2010 at 18:28
Mbak Henny saya yakin walaupun begitu azab didunia pasti akan mereka terima
Posted by ilyasafsoh.com on 13 Februari 2010 at 15:19
terima kasih .
mengingatkan
===========
http://ipiems.com
Posted by Siti Maemunah on 11 Februari 2010 at 12:28
Subhanallah, tulisan yg bagus sekali didukung dgn hadits yg shahih semua, mengingatkan diri ini, jadi telah banyak salahnya selama ini, krn kalau dikantor, dan dalam pergaulanm saya selama ini agak sulit menghindari jabat tangan dgn lawan jenis. InsyaAllah, setelah tahu hadits-hadits Rasulullah SAW, saya akan perbaiki semua, terima kasih untuk pencerahan yang sangat bermanfaat ini, yg telah memberi pengetahuan pada saya yang masih awam dalam agama.
Posted by Intan Herawati on 11 Februari 2010 at 12:35
Astagfirullah, berarti selama ini saya banyak sekali salahnya, krn selama ini saya pikir jabat tangan dgn lawan jenis nggak apa2. Bahkan yang lebih parah lagi, ada beberapa temen2 yang cium pipi, kalau ngucapin selamat, meskipun dengan lawan jenis, yg bukan mahromnya. Makasih Mbak Dewi telah mengingatkan dan berbagi ilmu melalui tulisan ini, semoga Allah SWT membalas kebaikan Mbak Dewi dengan kebaikan yang berlipat ganda, amin.
Posted by fai_cong on 11 Februari 2010 at 14:35
Subhanallah…
Mantab…!
Lanj.u.u.u.u.u.t
Posted by Dangstars on 12 Februari 2010 at 12:58
Lanjuuutttkan
Posted by didtav on 11 Februari 2010 at 15:57
makasih Mbak ceramahnya
Posted by Ruang Hati on 11 Februari 2010 at 16:38
janganlah mendekati zinah
Posted by Dangstars on 12 Februari 2010 at 12:59
?????????????????
Begitu yah ?
Setuju sekali
Posted by Hary4n4 on 11 Februari 2010 at 17:05
zina mata, zina telinga, zina hati, dll…
kalo boleh tau mbak, zina itu sendiri sebenernya apa to…? maaf, saya masih ingin mencari makna zina yg sebenarnya…
salam hangat dan damai selalu…
Posted by Intan Herawati on 11 Februari 2010 at 18:17
Maaf, ijin menjawab pertanyan ini, coba dilihat deh, tulisan mbak Dewi Yana, di blog ini, yg judulnya “HATI-HATI TERHADAP ZINA, cari di daftar isi saja Pak, saya udah baca, lengkap, jelas dan bagus banget, trims
Posted by Vulkanis on 12 Februari 2010 at 13:00
sumuhun atuh akang 😛
Posted by cantigi on 11 Februari 2010 at 17:54
baiklah, jadi kita bersalaman secara digital aja ya.. ^^
Posted by Dangstars on 11 Februari 2010 at 17:59
Bingung nih Bu..
Kalo jabat tangan aja dah haram ..
Kacian deh yang pacaran 😛 😛
Posted by Henny Mulyono on 12 Februari 2010 at 02:59
Yah sekarang kita kembalikan kepada diri kita… ingin taat atao hanya memenuhi nafsu hati… Maaf jika jawabannya membuat sakit hati…
Posted by Dangstars on 12 Februari 2010 at 13:00
Abdi mah moal nyeri hate kang..
Makasih banget 😛
Posted by Vulkanis on 11 Februari 2010 at 18:01
Hati-hatilah dan waspadalah untuk para lajang…
Awas itu berbahaya 😀
Posted by iip albanjary on 12 Februari 2010 at 13:00
koq cuma lajang?
yang udah nikah emang ga boleh hati2 ?hehe
Posted by Vulkanis on 11 Februari 2010 at 18:03
Terimakasih Bu telah mengingatkan,,kita serahkan pada diri masing-masing,,,
Mau pahala atau Dosa.. 😀
Posted by Mr.o2n on 11 Februari 2010 at 18:29
Saya setuju sama @Cantigi klo bukan muhrim jbt tangan lwt di gital aja 😀
Posted by diazhandsome on 11 Februari 2010 at 19:35
terima kasih bu ceramah singkatnya. semoga diberikan amal yang banyak oleh Allah swt. amin 😀
*jabat tangan, via blog* 😀
Posted by nurhayadi on 11 Februari 2010 at 20:18
Saya aslinya orang desa, dan di desa saya bila ketemu dengan orang yang telah lama pergi reaksinya selalu bersalaman. Saya jadi kikuk bila ada mbah-mbah yang ngajak salaman, mau nolak resikonya ya dibenci. Kalo sama ibu-ibu ato nona malah gampang nolaknya, dengan cara mempertemukan dua tangan dan didekatkan ke dada.
Posted by blogpopuler on 11 Februari 2010 at 22:00
Tambah ilmu agama lagi…
Tapi sayang sebagian umat muslim masih belum memahami hal ini.Bagus nh mbak postingannya saya semakin paham tentang ini.
Posted by bayuputra on 11 Februari 2010 at 22:50
mantab…. nice postingan….. sampe kagum saya membacanya..
Posted by tyan's on 11 Februari 2010 at 23:34
banyak juga orang ya curi-curi kesempatan saat berjabat tangan…,
Posted by M Mursyid PW on 12 Februari 2010 at 00:19
Biasanya kalau saya ketemu dengan wanita bukan mahrom saya cukup melipat tangan di depan dada saya sebagai pengganti jbt tangan.
Posted by udienroy on 12 Februari 2010 at 01:07
Hmmm.. Jika di hati tidak ada maksud apa-apa kayaknya gak dosa. Asal wajar-wajar saja tapi kalau tidak salah. 😀
Posted by Krishna on 13 April 2010 at 09:31
Dosa ato gak dosanya itu harus sesuai dengan aturan yang tertulis mas, yaitu Al-Qur’an & Hadits. Jadi bukan kita yang nentuin…..
Posted by chandra on 15 September 2010 at 04:27
hemmm iya mba’ , tapi setidaknya kita bisa mempperkirakan kan? coz allah sudah menanamkan nama2 baiknya ( asmaul husnanya ) , klo saya sie yang penting bisa saling menghargai ja satu sama lain ^^ klo di ajak jabat tangan yaudah jabat tangan ja he…he… asal niatnya masi untuk mempererat tali silahturahmi , tapi klo yg sudah faham untuk tidak berjabat tgn yaaa. itu lebih bagus ^^ sayapun juga ngga akan maksa untuk berjabat tangan 🙂
Posted by Mamah Aline on 12 Februari 2010 at 02:32
bagus sekali uraiannya mba dewi, keterangan hadits yang shahih membuat saya semakin yakin mengetahui soal tata cara dan hukum berjabat tangan, subhanaallah…
Posted by sunarnosahlan on 12 Februari 2010 at 05:05
inginnya seperti itu, jika dirantau tak masalah, tapi pas pulang kampung seperti yang dialami Mas Nurhayadi itu repotnya
Posted by yusami on 12 Februari 2010 at 06:19
Alhamdulillah, postingan ini menambahkan pengetahuanku pada aturan islamiku yang dangkal ini, terima kasih Mbak…salam sukses.
Posted by arkasala on 12 Februari 2010 at 06:33
uraian yang sangat mengingatkan Mbak. Terima kasih sekali.
Salam hangat selalu 🙂
Posted by Rametuk on 12 Februari 2010 at 06:43
Islam itu agung dan mulia, mengangkat derajat wanita lebih mulia, tapi mengapa masih banyak wanita dan laki laki yang menjatuhkan harkat dan derajat nya bahkan lebih rendah dari seekor hewan…..naudzubillah. semoga kita tetap istiqomah dalam menjaga kesucian hati dan diri.. amiiin.
Posted by Aldy on 12 Februari 2010 at 06:56
Dalam lingkup masyarakat kadang ini menjadi sembuah dilema, tertama berjabat tangan dengan wanita yang bukan muhrim. Dalam pergaulan sehari-hari, etika kita “mewajibkan” untuk saling berjabat tangan. Keinginan kita untuk menghindari berjabat tangan dengan wanita yang bukan muhrim sering kali ditafsirkan sebagai kesombongan dan butuh waktu untuk menjelaskan mengapa kita melakukan hal tersebut.
Saya mungkin cenderung moderat mbak, jika dengan wanita muslim mungkin hal ini mudah diterapkan. Bagaimana dengan rekanan kerja ? salah-salah periuk nggak ngebul gara-gara menolak salaman dengan rekanan kerja yang kebetulan berjenis kelamin wanita.
Posted by abifasya on 19 Februari 2010 at 08:27
namaknya itu bagian dari cobaan buat kita dalam mengemban misi dakwah
Posted by abifasya on 19 Februari 2010 at 08:30
bukan namaknya tapi nampaknya.
Lanjut …ah
Dalam hal ini kita dituntut keistiqomahan, kalao hanya anggapan sombong menyurut dakwah kita berarti kita harus mencari cara agar apa yg kita lakukan td terkesan sombong.
Posted by achoey on 12 Februari 2010 at 11:06
teteh
aku ….
semoga aku semakin bisa menjaga hati 🙂
Posted by abifasya on 19 Februari 2010 at 08:28
emang knapa kang achoey ?
Mau bisa belajar menjaga hati, coba tanya AA gim 😆 😆 😆
Posted by agnes sekar on 12 Februari 2010 at 11:18
Selamat siang Dewi Yana, tulisannya sungguh mencerahkan kita semua bahkan staf sy selalu b erlangganan baca tulisan Dewi, hal ini pula yang dia katakan tadi pagi mereka bahas dalam olah raga bahwa kita harus meluruskan selama ini yang kurang lurus katanya. Tapi klu sy pribadi sy sependapat dengan Aldy sy memilih yg moderat krn sya bergaul dengan banyak orang yg berlainan latar belakang. Takut disalah artkan, karena saya menilai lebih banyak manfaatnya jika kita berdamai dengan semua orang tanpa pandang bulu. Terima kasih postingannya, Sukses untuk Dewi.
Regards, agnes sekar
Posted by richo on 12 Februari 2010 at 11:20
Semoga aku bisa mejaga diri, karena sangat sulit sekali. banyak godaan dari kanan kiri depan belakang dan atas bawah……… ingat iblis selalu mengincar kita waspadalah waspadalah
Posted by Nisa on 12 Februari 2010 at 12:04
Assalamu’alaikum ^^ pa kabar mbak??
**
Semoga kita bisa menjaga kesucian diri…
dijauhkan dari zina, amiin..
Posted by Bang Iwan on 12 Februari 2010 at 13:10
Assalamu Alaikum Wr.Wb…
mampir setelah shalat Jumat.
Posted by Bang Iwan on 12 Februari 2010 at 13:12
Astagafirullah…
Sudah terlalu banyak dosa yang telah saya lakukan…
makasih banyak Ibu sudah mensharingnya disini..
Salam Taksim.
Posted by Bang Iwan on 12 Februari 2010 at 13:16
kalau tidak keberatan,..
Sudilah kiranya Ibu menempatkan Link saya disini.
Link Jalan Dakwah bersama sudah saya tempatkan di Link Sahabat serta link Update Sahabat WP, guna mengikuti setiap ada postingan baru disini.
terima kasih.
Salam Taksim.
Posted by Bang Iwan on 12 Februari 2010 at 14:05
Saya mendapat kehormatan besar, link saya bisa terpasang disini.
makasih banyak …
Posted by darahbiroe on 12 Februari 2010 at 14:15
dulu waktu pertama2 kuliah enggan jabat tangan tapi gak tau sekarang hehehhe jangan ditanya
berkunjung n ditunggu kunjungan baliknya makasihhh 😀
Posted by bayuputra on 12 Februari 2010 at 15:27
tergantung bagaimana kita membawakan diri (sejujurnya jabatan tangan itu indah) simbol persahabatan asli Orang Indonesia…
Posted by Edi Psw on 12 Februari 2010 at 17:08
Wah, ternyata banyak yang melanggar aturan ya?
Posted by Link Tea on 12 Februari 2010 at 18:53
Waduh baru tahu dalilnya seperti itu ya.. selama ini saya malah agak2 sinis tuh sama yang gak mau jabat tangan.. ternyata mereka yang benar.. astagfirullah
Posted by Saung web on 12 Februari 2010 at 19:05
Itulah salah fakta bahwa Islam sangat menghormati wanita … cuma saya perlu pencerahanya nih tentang hati zinanya berangan-angan .. apa itu termasuk kita jangan berpikir atau melamun jorok gitu .. tolong deh contoh kongkritnya..
Posted by jalandakwahbersama on 12 Februari 2010 at 20:10
Assalamu’alaikum,
Untuk Mas Aldy, Nurhayadi, dan Ibu Agnes Sekar, seperti yg saya uraikan diatas, bahwa tentang berjabat tangan dengan lawan jenis, yang bukan mahrom, ada sebagian yang mengharamkan secara mutlak, sebagian membolehkan dengan bersyarat, bahkan sebagian berpendapat sangat longgar. Tulisan ini bukanlah untuk menghakimi atau memberi kata putus untuk perselisihan pendapat tersebut., semua kembali kepada kita masing-masing. Tapi kalau saya pribadi lebih berpegang pada Al Quran dan sunnah Nabi Saw.
Untuk Mas Hary4n4, sepertinya pertanyaannya sudah jawab oleh Mbak Intan Herawati, InsyaAllah bisa menjawab pertanyan Mas Hary4n4.
Untuk Bapak Saung Web, coba lihat jawaban Ustadz HM Ihsan Tanjung di : indonesiacyber.net/?pilih=lihat&id=46
Untuk teman-teman yang lain, saya mengucapkan terima kasih
Posted by adelays on 13 Februari 2010 at 08:13
Assalamualakum Mbak Dewi…
Tulisan ini menggambarkan betapa ternyata bab salaman dengan sesama jenis dan lawan jenis pun, merupakan hal kecil namun diatur dalam Islam.
Subhanallah… semakin mendapat pencerahan dari tulisan mbak Dewi dan jadi semakin jatuh hati pada blog ini.
Wassalam.
Posted by Ngeposting ni yee on 13 Februari 2010 at 08:52
THAnks sudahmengIngatkan kembali..,
salam kEnal sobat.,.
Posted by joko santoso on 13 Februari 2010 at 10:08
Kalau saya sih netral-netral aja, bila si wanita saya ajak bersalaman mau, maka saya juga bersalaman dengan dia, jika tidak juga nggak apa-apa, yang penting dalam niatan mudah-mudahan dosa kita terampuni
Posted by Huang on 13 Februari 2010 at 10:15
maaf sebelumnya, saya sedikit skeptik dengan orang yang berprinsip demikian.
lantas kenapa terlihat ‘halal’ saat berpegangan tangan/bersentuhan dengan orang yang namanya ‘pacar’.
padahal sama saja, mereka bukan muhrim.
Posted by richo on 13 Februari 2010 at 12:15
assalamualaikum cerahkan hati damaikan diri
Posted by Ruang Hati on 13 Februari 2010 at 12:39
Salam sehat buat sahabatku, semoga di akhir pekan ini senantiasa diberikan kebahagiaan, cinta dan kedamaian selalu
Salam hangat dari ruanghati yang terdalam
Posted by muhammad zakariah on 13 Februari 2010 at 18:24
ternyata berjabat tangan mempunyai khasiat yg bermanfaat…. terima kasih atas info dan ceramahnya..
Posted by yani on 13 Februari 2010 at 21:51
indah sekali keutamaan berjabat tangan..
Posted by dedekusn on 14 Februari 2010 at 01:32
Terima kasih telah mengingatkan teh, kadang sy tak kuasa menolak bersalaman dgn lawan jenis yg bukan mahrom. Semoga kedepannya bisa lebih baik.
Blognya teh Dewi yg ini sudah terpasang di blogroll sejak dedekusn.com lahir 🙂
Posted by tomo on 14 Februari 2010 at 07:44
Banyak juga manfaatnya jabat tangan ya
Posted by Caride™ on 14 Februari 2010 at 18:00
banyak ilmu yg saya dapat setelah mengunjungi blog ini,,terimakasih mbak dewi
Posted by d-Gadget™ on 14 Februari 2010 at 18:02
pantesan saja kemaren ada seorang sahabat yg tidak mau berjabat tangan secara langsung, ternyata ada aturannya.
Posted by Didien® on 14 Februari 2010 at 18:03
berkunjung sore utk bersilaturrahmi dengan mbak dewi, sekalian mencari pencerahan disini..
salam, ^_^
Posted by abifasya on 14 Februari 2010 at 23:28
Assalamu ‘Alaikum
Selamat Malam Sahabat, Mohon maaf baru sempat bershilaturrahmi lagi, beberapa hari ini gak bisa kemana-mana. Ada pekerjaan kejar tayang yang memerlukan perhatian khusus.
Salam persahabatn slalu dari Kota Hujan.
Mohon Maaf belum bisa komen, hanya sekedar berkunjung.
Salaaaam
Posted by Hariez on 15 Februari 2010 at 01:43
Assalammualaikum Wr.Wb
apakabar Mba Wi..?? maaf baru bisa kunjung kesini 😳
Dalam hidup selalu ada 2 cara penentuan yang baik dan buruk. Apapun yang menghasilkan hal baik, mari kita jaga dan apapun yang menghasilkan hal yang buruk mari kita tinggalkan. Semoga komentar saya berkenan dan sehat ya Mba 😀
selamat malam & selamat beristirahat
-salam hangat-
Posted by webmaster informations on 15 Februari 2010 at 04:16
aku cuma numpang baca2 aja sambil blog walking, salam kenal
Posted by richo on 15 Februari 2010 at 11:59
selamat siang… selamat beraktifitas
Posted by hellgalicious on 15 Februari 2010 at 14:00
ga boleh kan?
dosa ya?
tapi gue sering ngelakuin tuh
hehehe
Posted by Kakaakin on 15 Februari 2010 at 15:39
Syukron dalil2nya, Mbak 🙂
Posted by Bang Aswi on 15 Februari 2010 at 16:32
Kadang diri ini masih saja tak bisa menahan diri … T_T
Posted by kawanlama95 on 15 Februari 2010 at 17:47
iya mbak , memang sepert ini idealnya, semoga bisa menjalankannya
Posted by Bang Iwan on 15 Februari 2010 at 18:10
Assalamu alaikum Wr, Wb…
makasih banyak atas komentar Ibu Dewi Yana diportingan terakhir saya
saya hanya berbuat apa yang saya bisa…
Posted by thedollarcorner on 15 Februari 2010 at 21:18
berkunjung ke blog sahabat…
terima kasih atas inpo yang bermanfaat nie…
jadi tau lebih banyak nie tentang hukum berjabat tangan 🙂
Posted by dykapede on 16 Februari 2010 at 10:21
Kunjungan dipagi hari, senyum dan sapaan mengiringi indahnya warna-warni kehidupan, salam sejahtera dan bahagia selalu…
Posted by anny on 16 Februari 2010 at 11:58
Maka dari itu kita harus menjaga pandangan kita dimanapun berada
Posted by richo on 16 Februari 2010 at 12:37
kunjungan siang…… selamat beraktifitas
Posted by atmakusumah on 16 Februari 2010 at 14:05
asalamu’alaikum….
Alhamdulillah, setiap datang kesini dapat pencerahan, seperti biasa Mbak Dewi…saya ijin borongan bongkar2 tulisan mbak dewi yang laen…soalnya banyak ketinggalan nih 🙂
Posted by digituck on 16 Februari 2010 at 15:05
jabat erat buat sobat yg setia berkunjung kesini 🙂
Posted by ABDUL AZIZ on 16 Februari 2010 at 21:02
Assalamu’alaikum,
“Tulisan ini bukanlah untuk menghakimi atau memberi kata putus untuk perselisihan pendapat tersebut., semua kembali kepada kita masing-masing. Tapi kalau saya pribadi lebih berpegang pada Al Quran dan sunnah Nabi Saw.” Setuju sekali, saya sependapat, karena itu yang terbaik secara syari’ah.
Hanya kadang kita menemukan banyak wanita yang kurang mengerti isyarat kita untuk tidak berjabat tangan, saya memberikan kedua tangan dengan sebikit berjarak, malah ia menghampiri dan menyentuhnya.
Juga saya pernah mengalami hal yang menarik di masjid ketika akan shalat Jumat. Ketika mau shalat sunnah tahiyyatul masjid, ada shaf yang renggang. Shaf itu saya isi, dan cukup untuk satu orang. Ketika sedang duduk tahiyyat, orang di kanan-kiri saya sudah selesai shalatnya., kemudian mereka berjabat tangan padahal saya sedang duduk tahiyyat. Astaghfirullah.
Terima kasih Bu atas penjelasannya yang sangat rinci.
Salam
Posted by Clayton School of Natural Health on 17 Februari 2010 at 08:57
Hello Mbak.. hehehe googling2 mendaratnya disini. infonya numpang di pake yah !
Posted by dafiDRiau on 17 Februari 2010 at 18:30
Mbak Yana, sekarang sudah jarang yangmengindahkannya mbak, saya pernah ingat khutbah seorang ustad yang ” Lima menit Setelah Sholat Idul Fitri, mereka yang sudah fitrah lansung ternodai oleh hal ini”
Terimakasih telah mengingatkan kembali,
Posted by jalandakwahbersama on 19 Februari 2010 at 12:32
Assalamu’alaikum,
@ dafiDRiau, saya tidak bisa masuk blog Bapak,.
@ Teman2 semua, mohon maaf, bila saya agak terlambat jawab komentar, sedang ada sedikit kesibukan, Alhamdulillah, hari ini sudah terjawab semua. InsyaAllah, besok atau lusa, saya update blog dg postingan baru, makasih untuk semuanya ya..
Posted by bayuputra on 17 Februari 2010 at 19:33
yang penting pada saat kita berjabat tangan kita tidak mikir yang macam2 pasti aman2 saja…
Posted by dedekusn on 17 Februari 2010 at 23:02
Assalamu’alaikum… Kunjungan lagi teh,
Berjabat tangan dengan yang bukan mahrom ternyata sesuatu yg wajib, terima kasih teh
Posted by indra1082 on 18 Februari 2010 at 08:34
Subhanallah..
terima kasih sudah diingatkan… 🙂
Posted by maman on 18 Februari 2010 at 09:34
wah manteb dah postingnnya…
jadi nambah ilmu agama…
Posted by Ruang Hati on 18 Februari 2010 at 11:15
mengunjungi sahabat untuk bersilaturahmi menjalin persahabatan agar hidup penuh makna dan saling berbagi, Salam hangat buat Ustazah Dewi Yana Sekeluarga semoga selalu dalah kasih dan ridho Allah SWT
Posted by dykapede on 18 Februari 2010 at 12:11
Posted by dykapede on 18 Februari 2010 at 12:12
Selamat siang, kunjungan disiang hari waktu makan + bos tidak hadir, salam…:-P
Posted by dykapede on 18 Februari 2010 at 12:14
komen dengan twitter itu slalu masuk ke mail saya, kenapa ya ? Mohon sarannya, makasih….
Posted by harumhutan on 18 Februari 2010 at 13:13
Astaqfirloh..
Teh berarti nda bole yah jabat tan9an d9 yan9 bukan muhrim?
hemm..baiklah..
klu be9itu aku tan9kupkan sajah yaaa,..
trimakasii 🙂
Posted by richo on 18 Februari 2010 at 13:52
absen berkunjung..
Posted by Saung Web on 18 Februari 2010 at 21:24
Ngisi absen dulu hadiir .. hehe belum ngupdate yah
Posted by Link Tea on 18 Februari 2010 at 21:25
Perlu dipedomani buat semua muslim n muslimah nih
Posted by abifasya on 19 Februari 2010 at 08:25
Di tempat kami mengajar para siswa melakukan jabat tangan dengan cara mencium tangan gurunya,
pernah mendakwahkan hal ini kepada anak-anak kelas 3 SMP di sekolah saya sekitar tahun 2003. dan respon dari anak-anak sunguh luar biasa, sehingga anak2 kelas 3 yg sudah akil baligh ini tidak lagi cium tangan walau kepada gurunya karena mereka sadar kalau yg namanya bukan mahram walau dengan guru tetep saja di larang, nabi saja dg sahabat wanita yg bukan mahram td jabata tangan seperti dlm tulisan di atas.
Tapi tanggapan sesama pendidik lainnya berbeda, saya dituduh mengajarkan ajaran baru kepada anak-anak dan diaggap tidak lazim.
ternyata benar yah “AL Islaamu Ghoribun fasayakunu kama bada’a”
Posted by BlogCamp on 19 Februari 2010 at 10:37
Terima ksih atas pencerahannya. Kita masih banyak melihat jabat tangan bukan dengan mahromnya langsung2 saja yaa.
Selamat pagi nduk
Saya datang lagi untuk mengokoh-kuatkan tali silaturahmi sambil menyerap ilmu yang bermanfaat. Teriring doa semoga kesehatan,kesejahteraan,kesuksesan dan kebahagiaan senantiasa tercurahkan kepada anda .
Semoga anda hari ini lebih baik dari kemarin.Amin
Saya juga mengundang sahabat untuk mengikuti acara TUMPENG MILAD di BlogCamp
Terima kasih.
Salam hangat dari Surabaya
Posted by fara on 19 Februari 2010 at 13:09
subhanallah,,,,
ke hati hati an dalam menjalanlakan perintah agama
Posted by Ruang Hati Blog on 19 Februari 2010 at 16:38
Bingung juga yah, kalo kita nolak bersalaman dipikir sombong, asal jangan mikir ngeres aja sih kalo menurutku
Posted by Siti Fatimah Ahmad on 19 Februari 2010 at 16:42
Assalaamu’alaikum
Alhamdulillah dan terima kasih atas info yang sangat bermanfaat di atas, yang tentu sekali banyak membuka minda kita tentang hukum-hukum yang dibincangkan berkaitan dengan berjabat tangan ini. Mudahan kongsian ilmu yang bermanfaat ini dikurniakan barakah oleh Allah swt kepada Dewi Yana dan diberi ganjaran yang besar.
Didoakan Dewi sihat dan dimurahkan rezeki. Mudahan silaturahmi ini akan terus berkekalan di masa akan datang. Salam mesra dari saya di Sarikei, Sarawak, MALAYSIA.
Posted by bayuputra on 19 Februari 2010 at 17:16
selamat hari jumat dan sukses selalu….amin..
Posted by Didien® on 20 Februari 2010 at 00:47
berkunjung lagi mbak dewi..belum ada apdetan baru?
salam, ^_^
Posted by Caride™ on 20 Februari 2010 at 00:52
silaturrahmi aja mbak…
[assalamu’alaikum]
Posted by farus on 20 Februari 2010 at 11:42
kata pa ustad : berjabat tangan bisa memperpanjang umur silahtu rahmi….
Posted by sedjatee on 22 Februari 2010 at 11:04
wadhuh… kita beberapa kali melihat beberapa orang yang kita anggap ulama namun bersalaman dengan lawan jenis secara santai.. jadi bingung, takut kita jadi latah ikut-ikutan salaman, padahal hal itu jelas tak bolleh…
salam sukses Bu… lama tak berkunjung…
makin ramai saja, informasinya selalu bermanfaat…
salam
sedj
http://sedjatee.wordpress.com
Posted by Andrik Sugianto on 22 Februari 2010 at 20:57
mbak yana aq minta izin save as artikel yang ini, soalnya penting banget.
Posted by dykapede on 23 Februari 2010 at 15:56
Terampuninya dosa
Menimbulkan rasa cinta antara orang yang saling bersalaman
Menimbulkan ketenangan jiwa
Menghilangkan kebencian dalam hati
Berjabat tangan merupakan ciri orang-orang yang hatinya lembut
Dari kelima kesimpulannya adalah hati saya menjadi damai…makasih wi, salam
Posted by Rizal Dwi Prayogo on 2 Maret 2010 at 00:11
Iya sy sepakat dengan sedjatee,
kadang ada ulama/ustadz yg kita anggap mumpuni dalam ilmu agama,
tp suatu ketika ia berhadapan dgn seorang wanita, ia lantas bersalaman dgn wanita itu (non mahrom),
khawatirnya hal ini akan dicontoh oleh orang2 awam yg belum paham.
Mungkin nanti bilangnya, “Ustadz aja salaman kok, masa ga boleh salaman dgn perempuan?”
Posted by Noni fyrdha on 7 Maret 2010 at 06:34
assalamualaikum,
wah info yang bagus,..
trims infonya
dtunggu kunjungann baliknya
salam manis dr fyrdha
Posted by Rita Susanti on 13 Maret 2010 at 11:48
Assalamualaikum Wr Wb
Terima kasih mba Dewi ilmunya…
Semua memang kembali kepada diri kita, semoga kita bisa terus menjaga diri dari hal-hal yg tidak disenangi ALLAH, amiiin…
Posted by damai on 29 Maret 2010 at 17:12
assalam…
bener tuh, mbak
seringkali terjadi kesalahpahaman dikalangan remaja yang tidak tahu ilmunya.
Posted by Krishna on 13 April 2010 at 09:53
Makasih mba atas informasinya…
Karena ini adalah aturan yang tertulis dalam al-hadits, maka mau ga mau, suka ga suka, saya harus mengikutinya. Meski terkadang, saya merasa berat juga untuk mengikutinya. Tapi itu lah konsekuensi yang harus kita terima sebagai seorang muslim….
Untuk yang kontra,,,, Yang ngomong “pegangan tangan antar lawan jenis yang bukan makhram itu haram” bukan pemilik blog ini, tapi berdasarkan atas sumber-sumber yang sahih dan pantas dijadikan pegangan oleh umat islam, yaitu Al-Hadits…. jadi yang nentuin dosa ato ga dosa itu adalah pemilik aturannya, yaitu Allah swt. Yang bisa kita lakukan sekarang adalah mengikuti aturan-aturan yang udah ada itu sebaik-baiknya….
Posted by rangeradith on 22 Juni 2010 at 11:07
Terima kasih atas ilmunya 🙂
semoga bisa istiqamah dalam mengamalkan ilmunya.
Posted by Rido Akbar on 24 Juli 2010 at 13:55
Allahu Akbar, sungguh jelas pemaparan dari Mbak Dewi mengenai jabat tangan dengan yang bukan mahrom. bahwa hukumnya HARAM. Jazaakaallahu khoiron ats tulisan mba, oh ya ana izin copas beberapa hadits dan juga kalimatnya sedikit, jazaakaallahu khoiron!
Posted by abdan on 6 Januari 2011 at 15:42
terima kasih mba atas penjelasannya. saya stuju dgn mba. tetapi, belakangan ada teman sy yang berkata bahwa jabat tangan dngn bukan mahram itu boleh.. saya bingung, karena selama ini setahu saya ya haram hukumnya.. setelah searching, selain punya mba, saya juga menemukan blog yg juga mengulas halal-haramnya berjabat tangan dgn non mahram. monggo di baca 🙂
Posted by ronika putra on 15 Januari 2011 at 10:42
apa hukum bagi guru laki-laki jabat tangan dengan siswi? masalahnya selama ini saya menganggap itu antara anak dengan orang tua dan bukuan karena nafsu.