Cinta dunia adalah sesuatu yang sangat berbahaya. Perhatikan sabda Rasulullah saw berikut ini: “Kalau begitu, bergembiralah dan berharaplah memperoleh sesuatu yang melapangkan diri kalian. Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (Hadits riwayat Muslim (2961) dan al-Bukhari (6425), dan Ibnu Abi ad-Dunya dalam kitab tentang Zuhud hal. 73)
Perhatikan Firman Allah SWT berikut ini: “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Q.S. Al-Hadiid [57]:20) Cinta dunia adalah segala sesuatu yang membuat kita lalai kepada Allah, misalnya, shalat, saum atau sedekah, dan kalaupun kita tetap melakukannya tapi tetap dikatakan sebagai urusan dunia, jika niatnya ingin dipuji makhluk hingga hati lalai terhadap Allah.
“Hampir tiba dimana umat-umat saling memanggil untuk melawan kalian sebagaimana orang-orang saling memanggil untuk menyantap hidangannya”. Salah seorang bertanya: “apakah karena sedikitnya kami ketika itu? Rasul menjawab, “bahkan kalian pada hari itu banyak akan tetapi kalian laksana buih dilautan dan sungguh Allah mencabut ketakutan dan kegentaran terhadap kalian dari dada musuh kalian dan Allah tanamkan di hati kalian al-wahn”. Salah seorang bertanya: apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Beliau menjawab: “cinta dunia dan membenci kematian” (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Jika seseorang mencintai sesuatu, maka dia akan diperbudak oleh apa yang dicintainya. Jika orang sudah cinta dunia, maka akan datang berbagai penyakit hati. Ada yang menjadi sombong, dengki, serakah dan cenderung melelahkan diri sendiri memikirkan yang tidak ada. Makin cinta pada dunia, akan makin serakah. Bahkan, bisa berbuat keji untuk mendapatkan dunia yang diinginkannya. Pikirannya selalu dunia, pontang-panting siang malam mengejar dunia untuk kepentingan dirinya.
Allah SWT berfirman: “Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia ini tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (QS. Hud[11]: 15-16).
Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya dunia itu dilaknat, berikut segenap isinya juga dilaknat, kecuali jika disertai untuk tujuan kepada Allah SWT. (Al Hadits)
Segala sesuatu dalam kehidupan dunia ini tidak ada artinya. harta, gelar, pangkat, jabatan, dan popularitas tidak akan ada artinya jika tidak digunakan di jalan Allah. Hal yang berarti dalam hidup ini hanyalah amal-amal kita. Oleh sebab itu, jangan pernah kecukupan atau kekurangan “dunia” ini meracuni hati kita. Jika kita berkecukupan, jangan sampai kecukupan kita menjadikan kita sombong, dan jika kita kekurangan, maka jangan sampai kekurangan kita itu, membuat kita jadi kurang mensyukuri nikmat Allah, banyak mengeluh dan minder.
Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan orang yang cinta pada dunia ibarat orang yang berjalan di atas air. Dapatkah orang berjalan di atas air, kakinya tidak basah?” (Al-Hadits). “Dunia adalah manisan hijau. Dan Allah mengangkat kamu sebagai khalifah di atasnya, dan Dia menyaksikan bagaimana cara kamu bekerja.” (Al-Hadits).
Obat dari penyakit cinta dunia ini tidak lain adalah kezuhudan kita kepada dunia, yang mana Rasulullah saw telah mengajarkan kita ummatnya untuk berlaku zuhud. Rasulullah saw bersabda: “zuhudlah di dunia maka ALLAH akan mencintai kalian, dan zuhudlah atas apa-apa yang ada di sebagian manusia, maka kamu akan dicintai oleh mereka ” (HR.ibnu majah dalam kitab zuhud ).
Perhatikan hadits berikut ini: “Andai saja kamu mengetahui, apa yang engkau akan lihat saat kematianmu, tentulah engkau tidak akan memakan segigitpun hidangan idamanmu, dan pula engkau tidak akan meminum lagi minuman lezat untuk memuaskan rasa dahaga mu yang tak terpuaskan” (Imam Ahmad dari Abu Dharda as)
Jabir bin Abdillah ra bekata, “Rasulullah SAW pernah memasuki sebuah pasar yang di kiri-kanannya dipadati manusia. Ketika itu beliau melewati seekor kambing kuper (telinganya kecil) yang telah menjadi bangkai. Lantas Beliau menenteng telinga kambing itu seraya berseru, “Siapakah yang mau membeli kambing ini dengan harga satu dirham?” Pengunjung pasar menjawab, “Sedikitpun kami tidak menginginkannya“. Beliau bertanya lagi, “Apakah kalian mau jika anak kambing ini kuberikan cuma-cuma kepada kalian?” Mereka menjawab, “Demi Allah, kalaupun anak kambing itu hidup, kami tidak akan menerimanya karena cacat, maka bagaimana kami mau menerimanya setelah menjadi bangkai?” Mendengar hal ini Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya dunia itu lebih hina dalam pandangan Allah daripada bangkai kambing kuper ini dalam pandangan kalian” (HR. Muslim)
Cinta dunia adalah sumber segala kesalahan karena cinta dunia, sering mengakibatkan seseorang cinta terhadap harta benda dan didalam harta benda terdapat banyak penyakit. Antara lain sifat bangga dan angkuh, pamer terhadap yang dimiliki. Dan orang yang cinta dunia akan sibuk mengurus hartanya dan terus berusaha untuk menambahnya, hingga membuatnya lalai dari dzikir kepada Allah SWT. Ketahuilah barangsiapa dilalaikan oleh harta bendanya, dia akan merugi, terlebih bila lalai dari dzikrullah, ia akan hanya seperti mayat, karena bila hati sepi dari dzikir ia akan dihuni dan disetir olehsetan sesuai kehendaknya.
Jika seorang manusia telah dikuasai (hatinya) oleh iblis, maka akan menjadi lemah, iblis akan membolak-balikan hatinya bagaikan seorang anak kecil mempermainkan bola. Karena orang yang mabuk karena cinta dunia tidak akan sadar kecuali setelah berada di dalam kubur. Yahya bin Mu’adz berkata, “Dunia itu araknya setan, barangsiapa mabuk karenanya, ia tidak akan segera sadar, kecuali setelah berada di tengah kumpulan orang mati dalam keadaan menyesal di antara orang-orang yang merugi”.
”Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Barzah, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam pada hari kiamat sebelum ditanya tentang 4 perkara : Tentang umurnya untuk apa ia habiskan, masa mudanya untuk apa ia gunakan, hartanya dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan, dan ilmunya, apa yang diamalkannya.” (HR. Tirmidzi).
Dunia dengan segala pesonanya memang sangat menggoda dan mempesona, dan kadang kesuksesan seseorang memang diukur dari status sosialnya di masyarakat, namun hal tersebut jangan sampai membuat kita terjebak dan terperangkap cinta dunia. Ingatlah kita hanya hidup sementara di dunia ini, semua harta dunia yang kita banggakan, tidak akan kita bawa mati, hanya amal ibadah, dan amal kebaikanlah yang akan menemani kita hingga sampai hari kita dibangkitkan nanti. Jadikanlah dunia hanya sebagai ladang akhirat kita, tempat kita mempersiapkan bekal untuk akhirat nanti. Ingatlah selalu, bahwa kelak kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang sudah kita lakukan selama kita hidup didunia ini.
Dewi Yana
Posted by sobatsehat on 30 September 2009 at 14:22
pertamaxxxxxxxxx dulu kali ya mabak dewi yana
Posted by Babesajabu on 1 Oktober 2009 at 12:39
Ikutan ya, Pertamaxxxxx…
Posted by Dangstars on 1 Oktober 2009 at 17:45
Assalamualaikum.
Nebeng dong Pertamaaaxxzz
Posted by Saka on 1 Oktober 2009 at 23:30
emang ngangkot pake nebeng
Posted by sobatsehat on 1 Oktober 2009 at 21:54
bertandang kembali………..
Posted by Saka on 1 Oktober 2009 at 23:30
terima kasih tandang kembalinya… jangan lupa kembali lagi yaaa 😆
Posted by diazhandsome on 30 September 2009 at 14:51
memang kan kita menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya untuk menghindari cinta dunia dan mengharap kebahagiaan akhirat.
Posted by Dangstars on 30 September 2009 at 17:35
Tapi..Duniawi harus tetap dicari..
untuk beribadah.
Posted by Saka on 1 Oktober 2009 at 23:32
itulah yang terkadang membuat manusia salah kaprah… awalnya berniat untuk beribadah, namun mereka lalai ketika diuji dengan kekayaan 😆
Posted by Badruz on 30 September 2009 at 15:38
cinta dunia boleboleh saja, asal dalam rangka untuk mendukung terhadap cinta kepada akherat. cinta akherat adalah nomer satu dalam Islam. seperti ayat yang berarti (saya lupa surat dan ayatnya) ; “dan carilah dari apa yang dikaruniakan kepadamu untuk kehidupan akherat, dan jangan lupakan nasib duniamu”. dunia dan isinya memang menggairahkan, namun kalau ingat akherat rasanya dunia kudu perlahan di tinggalkan, di wariskan kepada keturunan kita untuk juga mendukung pencarian akherat. nyambung nggak sih?
salam,
Posted by isnuansa on 30 September 2009 at 16:09
orang berlomba-lomba menumpuk harta, padahal berasal dari yang tidak halal, berarti cinta dunia juga ya?
Posted by Dangstars on 30 September 2009 at 17:34
Wah..itu serakah namanya..
hi..hi..
Posted by Deka on 30 September 2009 at 16:59
So berarti manusia harus bisa menyeimbangkanlah perkara dunia dan akhiratnya.
Posted by Dangstars on 30 September 2009 at 17:36
Betul sekali Om Deka
Posted by alamendah on 30 September 2009 at 17:04
kita memeang lebih sering memandang terlalu lama kepada dunia ketimbang akhirat. Padahal di dalam hati kita paham bahwa itu hanyalah semu tetapi nafsu terlalu menguasai
Posted by Dangstars on 30 September 2009 at 17:38
Iya ya Bozz..
Karena dunia itu nampak..
Posted by adelays on 30 September 2009 at 17:25
Astaghfirullahaladziiim…
Ketika posting ini dibacakan, maka terbersitlah perasaan itu dalam hati.
Sedikit atau banyak kecintaan pada dunia pastilah menghampiri kita.
Mudah2an kecintaan pada dunia tidak memperbudakhambamu di dalam permainan
dunia ini ya Allah..
Terima kasih telah mengingatkan dalam postingan ini Mbak.
Posted by Dangstars on 30 September 2009 at 17:40
Alhamdulillah..
Sama-sama Bozz
Posted by jalandakwahbersama on 1 Oktober 2009 at 12:21
Assalamu’alaikum,
Terima kasih Mas Dadang, yang telah mewakili saya menjawab komentar, saya sangat menghargainya dan sangat berterima kasih.
Terima kasih juga untuk semua teman-teman yang telah memberikan komentarnya, semua komentar teman-teman bagus. (Dewi Yana)
Untuk Mas Herico, URL nya tidak terbaca, saya jadi tidak bisa melakukan kunjungan balasan. Mencegah diri kita agar tidak terperangkap “cinta dunia” bukan berati mencaci maki dunia, yang tidak boleh adalah mencintai dunia, yang mengakibatkan kita melalaikan akhirat kita, sebaliknya mari kita jadikan dunia sebagai ladang amal untuk mempersiapkan bekal akhirat kita nanti.
Untuk Kang Saka dan Mas Hariez, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas komentar yang diberikan dan telah membantu saya menjawab/mengomentari komentar teman-teman kita. Sungguh saya sangat menghargainya.
Posted by Dangstars on 1 Oktober 2009 at 17:47
Alhamdulillah…
Posted by agnes sekar on 30 September 2009 at 19:47
Selamat malam Dewi, senang bisa sharing kembali di dunia maya,
Banyak orang celaka hanya gara-gara cinta nya kepada dunia melebihi cintanya kepada ALLAH. Bekerja terus-terusan tanpa istirahat apalagi sembahyang, mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan cara yang tidak halal. Sebab cinta akan dunia itu ibaratnya bom waktu yang siap meledak sewaktu-waktu. Kita tidak mungkin menghindar dari akibat perbuatan manusia. Kita tidak mungkin sembunyi karena namanya kejahatan sama artinya dengan bangkai. Ditutup apapun atau disemprot apapun akan tetap bau. Untuk itu mari kita semua, semakin hari semakin baik dan menyadari cinta akan dunia ini hanya sementara sedangkan cinta kepada ALLAH kekal adanya. Terima kasih postingannya, Sukses untuk anda.
Regards, agnes sekar
Posted by Indo Hijau on 30 September 2009 at 21:03
Assalamualaikum Mbak,
Cinta Dunia ? boleh dong masak nggak ? cuma takarannya yang tidak boleh melewati batas. Saya malah tidak bisa membayangkan jika ada mahluk yang bernama manusia tidak cinta dunia.
Pengertiannya bagi saya, mencintai dunia, kita kudu mencari penghidupan yang lebih baik, pertemanan yang lebih baik. Kemudian kita jadikan bekal perjalan selanjutnya.
Posted by gemstone on 30 September 2009 at 21:35
salam kenal bu dewi yana. semoga jalan dakwah maju terus.
dan dapat berbagi rezeki. min
Posted by arkasala on 30 September 2009 at 22:57
terlalu banyak yang dicintai di dunia ini saking banyak keindahan di dalamnya.
Trims sudah mengingatkan. Salam
Posted by Indonesia Menulis on 1 Oktober 2009 at 01:49
Sory Out Off Toffic Cinta Dunia
Tepat saat saya memposting artikel indosat bagi-bagi uang 70 Juta, bahkan belum sempat melihat hasil postingannya, Handphon yang saya gunakan untuk posting langsung saya letakkan begitu saja, karena ketika itu buku-buku bacaan saya, yang tersusun di rak perpustakaan mini jatuh berantakan. Awalnya saya ingin langsung membenahi, tapi malah bukunya semakin banyak yang jatuh.
Dan saya langsung ke luar rumah, dan ternyata saat itu sedang terjadi Gempa yang berkekuatan cukup besar. Kira2 5 menit baru berhenti, di dalam hati tak henti berucap hawqolah.
Setelah getaran Gempa menghilang, muncul pertanyaan “mungkinkah gempa terjadi di kabupaten kerinci?”. Karena sepengetahuan saya untuk wilayah propinsi jambi yang ada gunungnya cuma di kabupaten kerinci. Apalagi getarannya sangat terasa.
Habis isya melihat berita ternyata Gempa 7,6 SR Guncang Sumatera Barat, dan jarak dari tempat kejadian dengan tempat tinggal saya kira-kira 7 jam perjalanan menggunakan mini bus.
Subhaanallah! Semoga kita semua senantiasa tambah dan bertambah iman dan taqwanya.
Posted by si_nobi85 on 1 Oktober 2009 at 05:15
yang penting dua-duanya diimbangkan ….. agar tetap saling menyeimbangkan.
Lam kenal aja
Posted by Babesajabu on 1 Oktober 2009 at 12:43
Setuju…
Posted by dira on 1 Oktober 2009 at 07:20
nasehat yang baik sekali….
Posted by kawanlama95 on 1 Oktober 2009 at 10:11
ketika cinta dunia maka, seperti kehidupan memang indah, namun bila sisi kehidupan begitu negatif dan tidak berpihak pada kita maka.dunia ini seperti kecil.dan keputusasaan ini akan semakin melebar . semoga kita dijauhkan dari cinta yang salah terhadap dunia
Posted by mahardhika on 1 Oktober 2009 at 10:32
jangan pernah kecukupan atau kekurangan “dunia” ini meracuni hati kita, (semoga kita termasuk di dalamnya ya mb/??)
mb dewi yana… i miss u ^_^
mohon ma’af lahir bathin…:)
Posted by wi3nd on 1 Oktober 2009 at 10:44
manusia dihidupkan untuk dimatikan? benerkan teh?
jadi bersiaplah untuk kematian,tak perlu takut karna itu meman9 pasti..
pun den9an duniawi,robbana atina fidyun ya hasanah………
yakan teh?? teteh lebih mahfum klu sual ini 🙂
makasi teh,atas pencerahannya sellau 🙂
Posted by Hary4n4 on 1 Oktober 2009 at 12:32
Bahagiakan hidup di dunia, namun jangan lupakan kebahagiaan di akhirat…
Semoga selalu bahagia dunia dan akhirat…
Salam hangat dan damai selalu…
Posted by Babesajabu on 1 Oktober 2009 at 12:41
Selama kita tinggal dan hidup di dunia, Cinta Dunia akan selalu ada. Tinggal kitanya yang harus bisa membatasi diri terhadap cinta dunia yang menghancurkan iman kita.
Posted by Pencerah on 1 Oktober 2009 at 16:24
Matur tengkyu pencerahannya
Posted by Cerita Aneh on 1 Oktober 2009 at 18:38
Maaf.. saya tidak tau harus comment apa, tapi yang jelas postingan ini sangat bagus. Terima kasih ya…
Posted by guskar on 1 Oktober 2009 at 21:21
cinta dunia semadyanya saja… jangan berlebihan..krn kita masih akan melampaui bbrp tahap “kehidupan” sebelum sampai di kehidupan yg abadi di akherat nanti
Posted by batjoe on 1 Oktober 2009 at 21:51
ass. bu.. apa kabarnya ..
maaf bu aku jarang nongol disini….
bu cinta dunia emang membutakan ya…
artikel ibu bagus-bagus, nyenengin dan ngasih spirit ke hati yang lagi gundah..
Posted by batjoe on 1 Oktober 2009 at 21:52
oya sampai lupa bagaimna kabar mas bu.. semoga masih dalam lindungan Allah SWT. amin
Posted by m4stono on 1 Oktober 2009 at 22:18
dunia itu baik tapi akherat lebih baik, tidur itu baik tapi sholat lebih baik…………..begitula islam dlm mengajak kebaikan………………..
Posted by Deka on 1 Oktober 2009 at 23:06
Dunia begitu indah untuk ditinggalkan.
Akhirat sesuatu yang belum terbayangkan.
Nikmati dulu dunia baru pikirkan akhirat.
Begitulah Anggapan manusia-manusia sekarang.
Posted by Saka on 1 Oktober 2009 at 23:36
saking cintanya terhadap dunia, manusia punya istilah :
“HARTA GAK MANDANG SODARA ato BUKAN…”
*sungguh terlalu*
Posted by andipeace on 2 Oktober 2009 at 00:13
assalamu’alaikum
malam – malam kembali hadir.
setelah baca postingan ini,nggak langsung comment,merabah diri saya sendiri dan sadar betapa berdosanya saya.
salam hangat
Posted by agoesman120 on 2 Oktober 2009 at 00:52
Terlalu Cinta Dunia memang akan memabukkan
Akan melupakan akhirat… Betul…betul….betull
“Turut Berduka Cita atas bencana gempa bumi di Sumbare”
‘Semoga korban dikuatkan untuk menghadapi bencana alam tsb”
Salam Hangat
Posted by sawali tuhusetya on 2 Oktober 2009 at 01:39
postingan yang sangat mencerahkan, mbak yana. seiring perkembangan zaman, agaknya “penyakit” ubuddunya makin merajalela. mereka rela memfitnah dan membunuh demi kecintaannya terhadap dunia. padahal, jelas2 penyakit ini sangat berbahaya bagi umat manusia. terima kasih postingannya, mbak yana. salam.
Posted by bocahbancar on 2 Oktober 2009 at 03:46
Jika memang benar2 cinta dunia saja saya rasa memang akan celaka…
namun jika mencintai isi dunia (dalam konteks mencintai mahkluk dan lingkungan) saya rasa adalah hal yang positif kan Mbak… 🙂
Salam semangat Bocahbancar
http://garasiusaha.wordpress.com/
Posted by Ahmad Farisi on 2 Oktober 2009 at 04:20
Assalamu alaykum…
Apa kbr ukhti, gmn lebarannya? Subhanalloh tulisan2nya menarik…
gapailah dunia dengan tanganmu tapi jangan engkau masukkan ke dalam hatimu…
salam hangat ukhti dari Cairo…
lebaran ini blm bs balik.
Posted by herico on 2 Oktober 2009 at 04:22
Assalamualaikum.
Dunia ini cantik dan hijau. Sesungguhnya Allah menjadikan kamu kholifah dan Allah mengamati apa yang kamu lakukan, karena itu jauhilah godaan wanita dan dunia. Sesungguhnya fitnah pertama yang menimpa bani Israil adalah godaan kaum wanita. (HR. Ahmad)
Janganlah kalian mencaci-maki dunia. Dia adalah sebaik-baik kendaraan. Dengannya orang dapat meraih kebaikan dan dapat selamat dari kejahatan. (HR. Ad-Dailami)
Posted by mahardhika on 2 Oktober 2009 at 08:49
iya mbaa.. terimakasi….
kemaren kan liburan mb… bener2 bersama keluarga, banyak yg dateng dari luar daerah…
jadi buat mereka seneng n nyaman….
kan biasanya ngumpulnya kalo idul fitri, moment 1 kali setahun. ^_^
Posted by Edi Psw on 2 Oktober 2009 at 11:42
Setuju. Kita memang boleh mencintai sesuatu yang kita miliki di dunia ini, tapi tidak boleh terlalu, karena hidup di dunia ini sifatnya hanya sementara.
Posted by Zulhaq on 2 Oktober 2009 at 11:53
semakin cinta seseorang pada hal duniawi, maka semakin jauh dia dengan jalan Allah. semoga kita tidak termasuk orang orang yang larut dalam godaan dunia yang semakin tua semakin menampakkan godaannya
Posted by Hariez on 2 Oktober 2009 at 20:50
Insya Allah sob Amien 😀
Posted by KangBoed on 2 Oktober 2009 at 13:06
HIDUPlah di ATAS DUNIA tetapi DUNIA harus ADA di TELAPAK KAKI KITA
Posted by KangBoed on 2 Oktober 2009 at 13:08
“Demi Masa sesungguhnya manusia itu merugi”
Sebab tiadalah semua ini kecuali kembali kepada Fitrah Diri
Mari bersama kita saling mensucikan diri menuju Illahi Robby
Membersihkan diri melangkah menemukan diri sebenar diri
Mulai menghampiri DIA tulus ikhlas karena CINTA
Meraih keselarasan diri dalam Ketenangan Jiwa
Menjadi Manusia seutuhnya meliputi lahir bathin
Dahulu datang putih suci bersih
Mudah mudahan kembali suci putih bersih
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll
Posted by Rizal Islami on 2 Oktober 2009 at 15:55
jadi takut mati……
Posted by Rizal Islami on 2 Oktober 2009 at 15:56
jadi takut mati………
Posted by Hariez on 2 Oktober 2009 at 20:46
mati pun bukan harus ditakuti, tetapi lebih kepada apa yang akan menjadi bekal kita nanti keika mati.. 😀
Posted by bluethunderheart on 2 Oktober 2009 at 16:25
sahabat
maaf yah blue baru mampir…gimana cabar?
salam hangat selalu]
met lEb@raN yah
Posted by Abula on 2 Oktober 2009 at 16:28
betapa sulit, saya menundukkan hawa dunia…
Posted by Hariez on 2 Oktober 2009 at 20:48
benar sobat..memang sulit sekali menundukan hawa nafsu duniawi..tapi Insya Allah kita bisa bukan begitu Mba Dewi ? 😀
Posted by Hariez on 2 Oktober 2009 at 20:44
malam Mba Dewi…maaf baru kunjung lagi Mba.. 😀
semoga kita tidak seperti apa yang dijabarkan diatas ya Mba dan lebih bisa takut serta cinta kepada Allah SWT Amien..
-salam- ^_^
Posted by nidauljannah on 3 Oktober 2009 at 05:51
Assalamualaikum,
gmn kbr umi Dewi skeluarga, Smga Allah selalu memberikan ni’mat Iman & sehat.
Syukron Katsiira, atas ilmu yg umi sampaikan.
Dari Abu Hurairah ra., katanya: “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda:
“Ingatlah, sesungguhnya dunia itu dilaknat, dilaknat pula segala sesuatu yang ada di dalamnya, melainkan (kecuali) berzikir kepada Allah dan apa-apa yang menyamainya, juga orang yang alim serta orang yang menuntut ilmu.”
(HR. Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan).
Dunia ini sangat hina, Sungguh merugilah orang2 yg menghabiskn wktunya hnya unt mncari dunia.
Dari Abdullah bin Mas’ud ra, katanya: “Rasulullah saw bersabda:
“Janganlah engkau semua terlampau cinta dalam mencari sesuatu untuk kehidupan, sebab dengan terlampau mencintainya itu, maka engkau semua akan mencintai pula keduniaan.”
(HR.Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan).
Posted by nakjaDimande on 3 Oktober 2009 at 10:33
maka pas dengan judul buku Dewi : CUKUPLAH ALLAH..
Posted by Yep on 6 Oktober 2009 at 15:10
Cinta dunia mungkin tak akan berbahaya apabila kadar cinta kita masih tetap lebih besar kepada allah 🙂
Posted by azhar on 7 Oktober 2009 at 21:08
makash,dr tlisan nie aq kmbli tersdar bhwa ternyta aq tlah salah langkh.
salamkenal,Jazakumullah khoiron.